Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengingat bersama dengan cara menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Hamzah yang Lupa Matikan AC Saat Mudik

29 April 2022   15:11 Diperbarui: 29 April 2022   16:45 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi AC/thesun.co.uk

(Penulis adalah Komar
Hamzah merupakan sahabat penulis)

***

Hamzah, 25 tahun, merupakan warga Bireuen, Aceh, yang saat ini sedang bekerja di Banda Aceh. Berbeda dengan tahun sebelumnya, puasa kali ini Hamzah memilih untuk tetap tinggal di Banda Aceh.

Jarak Banda Aceh - Bireuen kurang lebih 219 kilometer per jam atau 4-5 jam perjalanan darat menggunakan sepeda motor dan mobil. Hanya dipisahkan dua kabupaten yakni Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie.

Empat hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H tepatnya, Kamis, 28 April 2022, Hamzah memutuskan untuk pulang kampung lebih awal, khawatir mobil penumpang jenis Hiace penuh. Selain itu, juga ingin menghabiskan sisa Ramadhan bersama orangtua.

Mobil Hiace yang baru dipesan Hamzah dalam sekejap sudah terparkir di depan rumahnya. Sopir mobil Hiace tersebut tidak berhenti membunyikan klakson. Hamzah yang sedang sibuk packing terkejut, karena dia merasa baru saja mematikan telepon dari loket.

Hamzah buru-buru menyiapkan segala persiapan mudiknya. Meski Hamzah sudah memberikan aba-aba, sopir Hiace masih tetap menekan tombol klakson. Setelah merasa sudah lengkap Hamzah langsung keluar dan mengunci pintu rumah.

Dalam perjalanan, Hamzah merasa ada yang janggal, dia merasa melupakan sesuatu. Memasuki Kabupaten Pidie atau dua setengah jam perjalanan, Hamzah yang sudah mulai mengantuk tiba-tiba dikejutkan oleh ingatannya sendiri. Dia lupa mematikan Air Conditioner (AC).

Adalah hal yang mustahil untuk meminta sopir balik lagi ke Banda Aceh, sementara tadi telat 15 menit saja, buru-buru bukan main. Hamzah menelpon salah seorang teman yang kebetulan masih berada di Banda Aceh. Namanya Komar, mereka berdua sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku SMP. Saat ini sama-sama sedang bekerja di Ibu Kota Provinsi Aceh.

"Halo Mar, saya minta tolong boleh," tanya Hamzah melalui sambungan telepon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun