Mohon tunggu...
Kamalia Purbani
Kamalia Purbani Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Pemerintahan, Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Perempuan

Purnabakti PNS Pemerintah Kota Bandung. Terakhir menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. Pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Pemberdayaan Perempuan, Kepala Kantor Litbang, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, Kepala Bappeda, Inspektorat, Staf Ahli Walikota Bidang Teknologi Informasi, Asisten Daerah Pemerintahan dan Kesra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Peduli, Nyinyir dan Kepo

18 Januari 2023   10:42 Diperbarui: 18 Januari 2023   10:56 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam sebuah acara, beberapa orang ibu-ibu sedang berkumpul, membicarakan hal yang random. Ada seorang ibu sebut saja namanya A tampak lebih mendominasi obrolan. Bisa jadi dia merasa paling kaya, muda, paling tahu segala hal. Ketika obrolan bergeser ke masalah perawatan wajah, A memberikan contoh wajah B yang tampak ada sedikit vlek hitam membayang di wajahnya. A langsung memberi saran bagaimana cara perawatan wajah bervlek, padahal B tidak pernah meminta saran apapun dan bisa jadi dia sendiri merasa tidak ada masalah dengan wajahnya.

 A melakukan hal serupa kepada C, yang dia anggap berat badannya agak berlebih. A menyarankan (tanpa diminta) agar C melakukan diet tertentu seperti yang di lakukan untuk menjaga berat badan. Apakah Ibu A termasuk seseorang yang memiliki kepedulian tinggi atau nyinyir?

Keluarga Z mengalami musibah yang menyebabkan dia kehilangan pekerjaan dan mengalami kesulitan untuk menafkahi anak istrinya untuk menjalankan hidup sehari-hari. Sebut saja Ibu X tampak sangat peduli dengan menanyakan berbagai hal tentang detail musibah dan penyebab kehilangan pekerjaannya, yang kadang membuat Z merasa risih karena bisa jadi sebetulnya dia ingin menutupi beberapa hal. Yang dia perlukan adalah bantuan solusi untuk kedepannya.

Peduli dalam bahasa Indonesia berarti mengindahkan, memperhatikan, atau menghiraukan. Ciri-ciri orang yang memiliki kepedulian tinggi diantaranya adalah dia akan menjadi orang pertama yang menolong seseorang saat dia membutuhkan bantuan. Dia peka terhadap permasalahan lingkungan sekitar. Dia juga lebih mengedepankan kebahagiaan bersama dibandingkan dengan kebahagiaan diri sendiri. Dia bahagia saat dapat membuat orang lain bahagia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna kata "nyinyir" adalah mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet. Namun belakangan makna kata "nyinyir" bergeser menjadi "terlalu banyak mengomentari"  lalu "komentar sinis". Kepo menjadi salah satu kosakata gaul yang populer di kalangan anak muda masa kini. Dalam KBBI, arti kepo adalah rasa ingin tahu yang berlebihan tentang kepentingan atau urusan orang lain.

Dalam kehidupan nyata, kita sering kali menemukan orang yang hampir kepada semua orang dia berkomentar lalu memberikan nasihat tanpa diminta. Padahal seseorang curhat kepada kita kebanyakan hanya ingin berbagi dan melepaskan beban dan tidak perlu dinasihati. 

Dan yang lebih tidak etis lagi adalah ketika seseorang memberikan komentar (nyinyir) ditambah nasihat dan saran bahkan saat orang tersebut tidak menceritakan masalah apapun. Seseorang melakukan itu hanya karena dia tidak bisa menahan diri untuk berkomentar saat dia melihat dan menilai seseorang wajahnya kusam, bajunya kurang matching atau tubuhnya overweight. Konon orang yang sering memberikan banyak nasihat adalah salah satu ciri orang yang haus akan kekuasaan.

Orang yang peduli bisa dibedakan dengan orang yang hanya nyinyir atau kepo. Mereka yang peduli tidak memiliki maksud tersembunyi. Mereka bertanya karena ingin mengerti kondisi yang terjadi pada dirimu dan berusaha membantu. Sementara mereka yang kepo, bertanya hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu dan bisa jadi gatal ingin segera menyebarkan lagi kepada orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun