Mohon tunggu...
umikalsum
umikalsum Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Prestasi Rizal Ramli dalam 6 Survei

23 Agustus 2016   17:46 Diperbarui: 29 Agustus 2016   19:32 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah orang baik hari ini semakin sulit ditemukan. Benarkah kejahatan yang teroganisir lebih jitu dari pada kebaikan yang sendiri-sendiri. Setidaknya itulah yang terjadi di negeri ini. orang-orang yang benar-benar murni ingin mengapdikan diri kepada negeri ini ternyata tidak diberi kesempatan lagi. Contoh nyata adalah menteri Rizal Ramli. Mantan menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya itu dicopot dari jabatannya, setelah beberapa kali memperjuangkan kedaulatan alam negeri ini.

Setidaknya itulah yang terlihat dari enam lembaga survei menempatkan Rizal diposisi tertinggi dibanding Menteri Koordinator lainnya.

Pertama  hasil Lembaga Survey Jakarta [LSJ],  menempatkan Rizal Ramli menjadi salah satu satu menteri Kabinet Kerja yang dianggap memiliki kinerja cukup baik dan termasuk dalam lima menteri yang paling banyak disukai. Publik menilai Rizal berani mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak mendukung rakyat. Sebanyak 40,1 persen responden menilai kinerja Rizal cukup baik. Kritik yang dilakukan Rizal dipersepsikan mencerminkan komitmen keberpihakan pada kepentingan rakyat dan kepentingan ekonomi nasional bukan kepentingan investor.

Kedua, hasil Penelitian CSIS, Arya Fernandes menyatakan Rizal mendapat kepuasan sebesar 61,3 persen dari masyarakat. Angka tersebut lebih tinggi dibanding Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Ketiga, Lembaga survei Indo Barometer mencatat enam menteri di Kabinet Kerja yang kinerjanya selama satu tahun pemerintahan memuaskan publik. Berdasarkan survei pada 1.200 responden di 34 provinsi, keenam menteri tersebut yakni Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastusi, Mendikbud Anies Baswedan, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menteri Agama Lukman Hakim Sayifuddin, Menkes Nila FM Moeloek dan Menko Maritim Rizal Ramli.

Keempat, hasil riset nasional Founding Fathers House (FFH) yang menempatkan posisi lima menteri paling dikenal masyarakat. Yakni Susi Pujiastuti, IGN Jonan, Khofifah Indar Parawansa, Anies Baswedan, dan Rizal Ramli, bahkan Rizal masuk dalam lima besar dalam kategori pertanyaan Top of Mind.

Kelima hasil penelitian dari Poltracking Indonesia yang memasukkan Rizal dalam 10 menteri paling populer dalam hasil survei evaluasi publik untuk satu tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Keenam, Lembaga Klimatologi Politik (LKP) yang menunjukkan kinerja birokrasi pemerintahan Jokowi-JK dalam bidang pelayanan publik dipersepsikan membaik dengan salah satu diangkatnya menko maritim Rizal Ramli.

Dari keenam riset tersebut menunjukkan bahwa Rizal Ramli adalah seseorang yang diberikan amanat oleh rakyat untuk sebuah perubahan dikalangan pemerintahan. Rakyat berharap besar kepada Rizal untuk menyuarakan dan memperjuangkan nasib wong cilik. Sialnya, Rizal tidak menyianyiakan kesempatan itu.

Terbukti dengan beberapa sikap dan kebijakan Rizal yang pro terhadap masyarakat. Seperti kedaulatan pulau Natuna, kemudian kilang blok Masela dimana Rizal ngotot agar kilang minyak darat yang diharapkan masyarakat dapat manfaatnya dan terakhir sebelum ia di copot dari menteri adalah perjuangan Rizal Ramli dalam membekukan proyek reklamasi. Karena menurut analisisnya, hanya orang-orang kaya yang di untungkan dengan adanya proyek tersebut. Serta kerugian seperti adanya pipa minyak dan jalur nelayan tradisional menjadi pertimbangan besar Rizal menghentikan proyek tersebut.

Namun apalah daya, jika Riza berjuang sendirian, Sementara orang baik lainnya diam. Maka yang terjadi adalah penyingkiran orang baik secara sistematis. Rizal Ramli adalah korbannya.

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun