Mohon tunggu...
Yourkalis Kompasiana
Yourkalis Kompasiana Mohon Tunggu... Freelancer - Yourkalis

Yourkalis

Selanjutnya

Tutup

Money

Mampukah Utang Indonesia Dilunasi 46 atau 442 Tahun Lagi?

20 Desember 2019   14:53 Diperbarui: 20 Desember 2019   22:31 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[Sebelum membaca, artikel ini ditujukan untuk semua pihak dan masyarakat untuk berhemat agar utang Indonesia dapat segera dilunasi bersama]

Utang Indonesia dapat dilunasi jika ada kesadaran dan kemauan yang mendalam dari penduduk Indonesia sendiri karena tidak bisa hanya kemauan dari pemerintah saja, lebih utama adalah dari kesadaran dan kemauan penduduk Indonesia sendiri.

Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan akan habis pada tahun 2030. Cadangan minyak bumi Indonesia pada saat ini sekitar 3,3 miliar barel. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sepanjang tahun 2018 sebesar 75 juta kilo liter (KL). Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2018 adalah sekitar 260 juta jiwa. Angka kepemilikan sepeda motor mencapai 137,7 juta unit pada tahun 2018, sedangkan roda 4 sekitar 24,6 juta unit pada tahun tersebut. Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia pada 2015 mencapai 121,39 juta unit, sepeda motor dengan jumlah 98,88 juta unit dan lainnya 22,51 juta unit. Utang pemerintah pada akhir 2018 mencapai Rp 4.418 triliun. Realisasi penerimaan pajak dalam APBN 2018 sekitar Rp 1.315,9 triliun.

Data Kementerian Keuangan, Rabu (23/1/2019), berikut data utang sejak 2004 hingga 2018:
2004, utang pemerintah mencapai Rp 1.299,5 triliun
2005, utang pemerintah naik jadi Rp 1.313,29 triliun
2006, utang pemerintah sempat turun menjadi Rp 1.302,16 triliun
2007, utang pemerintah naik jadi Rp 1.389,41 triliun
2008, utang pemerintah naik jadi Rp 1.636,74 triliun
2009, utang pemerintah turun menjadi Rp 1.590,66 triliun
2010, utang pemerintah naik jadi Rp 1.676,85 triliun
2011, utang pemerintah naik jadi Rp 1.803,49 triliun
2012, utang pemerintah naik jadi Rp 1.977,71 triliun
2013, utang pemerintah naik jadi Rp 2.375,5 triliun
2014, utang pemerintah naik jadi Rp 2.608,78 triliun
2015, utang pemerintah naik jadi Rp 3.165,13 triliun
2016, utang pemerintah naik jadi Rp 3.515,46 triliun
2017, utang pemerintah naik jadi Rp 3.938 triliun
2018, utang pemerintah naik jadi Rp 4.418,3 triliun


Mari berhitung (contoh dan simulasi),

Berapa tahun lagi persediaan BBM akan habis?
Komsumsi BBM per tahun 75.000.000 Kiloliter = 471.735.808 barel
Persediaan BBM 3.300.000.000 / 471.735.808 = 7 tahun
Anggaplah separuh kuota BBM diimpor, jadi persediaan BBM maksimal selama 7 tahun x 2 = 14 tahun lagi (2033)


Pertumbuhan sepeda motor dan mobil
Tahun 2015 98 juta unit sepeda motor, tahun 2018 137 juta unit, dalam 4 tahun tumbuh 137.000.000 - 98.000.000 = 39.000.000 unit sepeda motor
Tahun 2027 (8 tahun lagi) sekitar 137.000.000 + (39.000.000 x 2) = 137.000.000 + 78.000.000 = 215.000.000 unit sepeda motor

Pertumbuhan mobil (mobil, bus, truk)
Tahun 2015 22 juta unit, tahun 2018 24 juta unit. Sekitar 2 juta unit dalam 4 tahun.
8 tahun lagi sekitar 24.000.000 + (2.000.000 unit x 2) = 24.000.000 + 4.000.000 = 28.000.000 juta unit


Bunga utang pemerintah pertahun
Bunga utang pemerintah Indonesia sekitar 10% pertahun
Utang tahun 2018 Rp 4.418.000.000.000.000 x 10 /100 = Rp 441.800.000.000.000 pertahun
Anggap pemerintah menambah utang rata-rata Rp 100 triliun per tahun
Anggap pemerintah membayar pokok utang rata-rata Rp 200 triliun per tahun.
Opsi lain, anggap pemerintah membayar pokok utang rata-rata Rp 110 triliun per tahun.

 

Kapan pokok utang dan bunga utang pemerintah lunas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun