[caption id="attachment_306899" align="aligncenter" width="400" caption="dubes RI di Sudan dan Pak Indroyono Soesilo"][/caption]
Konferensi kementrian pertanian negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) ke V berakhir dengan sukses. Acara yang diadakan di Frendship Hall-Sudan pada tanggal 27-28 Oktober kemarin dibuka oleh Presiden Sudan Jenderal Umar Bashir dan ditutup oleh Wapres Sudan, Ali Usman Thaha. Konferensi yang diikuti oleh 29 negara anggota OKI ini menjadi kesempatan bagi delegasi Indonesia untuk meraih dukungan terkait dengan pencalonan wakil dari Indonesia sebagai Direktur Jenderal Organisasi Pangan Dunia, FAO.
Sebagai salah satu negara yang sukses mempertahankan dan menciptakan swasembada pangannya, Indonesia ingin berperan lebih strategis dalam pengelolaan pangan dunia. Sekretaris Menko Kesra, Prof. Dr. Indroyono Soesilo telah mendapatkan banyak dukungan untuk maju dalam pencalonan nanti. Saat pemilihan Dirjen FAO pada Bulan Juni 2011 nanti di Roma, Indonesia akan bersaing dengan calon dari dua negara lainnya, yaitu Brazil dan Irak. Kesempatan yang berharga ini dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia di Sudan mengundang para diplomat yang hadir untuk mengadakan makan malam. Tidak kurang dari 20 Duta Besar dan Menteri Pertanian memenuhi undangan working dinner yang diadakan di Burj El Fateh-Sudan, tepatnya di Restoran Mugran yang berada di lantai 16. [caption id="attachment_306904" align="alignright" width="300" caption="serius mendengarkan penuturan Dr. Indroyono (dok.pribadi)"][/caption] Sejenak sebelum makan malam, Porf. Dr. Indroyono Soesilo, yang didampingin oleh Dubes Sudan, Dr. Sujatmiko, menyampaikan orasi singkat, berusaha meyakinkan para undangan tentang potensi Indonesia untuk memimpin FAO dan menegaskan komitmennya untuk meningkatkan sektor pertanian dan perikanan. Indroyono berharap negara-negara yang tergabung dalam OKI bisa memberikan dukungan kepada wakil dari Indonesia. Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organisation (FAO) adalah organisasi Interanasional yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Organisasi ini bermarkas di Roma, Italia. FAO bertujuan untuk menaikkan tingkat nutrisi dan taraf hidup; meningkatkan produksi, proses, pemasaran dan penyaluran produk pangan dan pertanian; mempromosikan pembangunan di pedesaan; dan melenyapkan kelaparan. FAO dibentuk tahun 1945 di Quebec City, Quebec, Kanada. Pada 1951, markasnya dipindahkan dari Washington, D.C., AS ke Roma, Italia. Hingga kini FAO memiliki 192 negara anggota. Aktivitas utama FAO terkonsentrasi pada 4 bagian yaitu: Bantuan Pembangunan untuk negara-negara berkembang. Memberi Nasehat untuk pemerintah. Informasi mengenai nutrisi, pangan, pertanian, perhutanan dan perikanan. Forum netral untuk membicarakan dan menyusun kebijakan mengenai isu utama pangan dan pertanian. Ketika ditemui di kantornya seusai acara makan malam, Staf biro politik KBRI Sudan, Dr. Suaib Taher, menyatakan bahwa dua belas negara OKI telah menyatakan siap mendukung wakil negara Indonesia, diantaranya Sudan, Saudi Arabia, Senegal, Uganda, Djibouti dan Nigeria. Hal yang serupa ditegaskan pula Dubes RI di Sudan, Dr. Sujatmiko, dalam jumpa pers dengan para wartawan di Burj El Fateh yang menyatakan bahwa seluruh negara Asean telah menyatakan dukungannya kepada Indonesia. Selain Dr. Indroyono, delegasi Indonesia dalam konferensi OKI dan hadir pada working dinner kali ini adalah Dr. Achmad Suryana (ketua), Dr. Tjuk Eko Hari Basuki, Ir. Pamela Fadhilah, M.A. (Kepala Bagian Bilateral Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pertanian) dan Ir. Farid Hasan Baktir, Mec. Sebagai negara yang sejak lama mencapai swasembada pangan, sudah saatnya Indonesia tampil dengan jelas di kancah Internasional.