Mohon tunggu...
Kaka Martin
Kaka Martin Mohon Tunggu... Guru - Kaka merupakan akronim dari Karakabu. Lengkapnya Martin Karakabu (nama)

Guru Kampung & Blogger Newbie ----www.martinkarakabu.com---- #Detunglikong

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengharagai Hanyalah Kata Kosong, Bulan Puasa Merupakan Momen untuk Dinyatakan

25 Mei 2019   21:51 Diperbarui: 25 Mei 2019   21:54 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi/Sumber Pixabay -Billy Halim

Salam kompasiner, saya Martin Karakabu dan ini adalah tulisan pertama saya di kompasiana.

Sebetulnya saya pernah menulis di kompasiana (2018), bahkan salah satu tulisan saya di kompasiana tentang debat parlemen Asia mampu mengalahkan konten di blog personal saya. Namun sayang lupa password, akhirnya saya membuat ulang akun ini.

Baiklah untuk postingan perdana di tahun 2019 ini saya ingin berbagi cerita tentang puasa.

Pesan yang ingin saya sampaikan ialah, tidak cukup hanya bicara toleransi, menghargai, dan lain sebagainya; karena semua itu hanyalah kata kosong.

Deretan kata itu hanya akan bermakna jika setiap orang mampu melaksanakannya; dengan melaksanakan kita ikut merasakan tantangan dan derita yang dialami oleh orang lain.

Sepertinya pernyatan di atas sangat menggurui, jika kesan itu ada mohon dimaafkan. Tidak ada niat sama sekali untuk menggurui.

***

"Bro ngopi yo" kata seorang teman yang menjumpai saya pekan lalu.

"Ah orang lagi puasa" kata saya.

Kemudian pembicaraan kami pun berlanjut.

"Lha dirimu kan Kristen?" kata teman saya, "ngapain puasa?", ujarnya lebih lanjut.

Saya tidak ingin melanjutkan lagi perbincangan kami tentang topik puasa dan Kekristenan saya. Takut salah kaprah dan akhirnya bisa jadi masalah. Selanjutnya saya mengajak sahabat baik saya itu, untuk berhenti menyerup kopi hanya sehari saja. Dia pun menyanggupi permintaan saya.

Belum sampai sehari, ia meninggalkan laptop dengan setumpuk pekerjaan dan mengajak saya untuk ngopi.

Kali saya tidak mampu menolaknya. Kami pun menghirup segelas kopi dan beraso sejenak dari rutinitasnya sebagai sebagai "tukang ketik".

***

Kompasiner dan pembaca nan luas.

Apa arti dari perbincangan kami di atas?

Jawabannya adalah menghargai hanya kata, ia akan bermakna jika kita mampu melaksanakan.

Semua orang boleh bicara damai itu indah, tetapi apakah mereka menciptakan damai itu?

Bulan Puasa Saat yang Tepat untuk Bertoleransi

Sebagai negara Muslim terbesar di Dunia, kita tahu bahwa ini adalah bulan puasa bagi saudara -- saudari kita yang beragama Islam. Apakah kita yang non Muslim harus berpuasa juga? Relatif jawabannya. Namun satu yang pasti saling menghargai itu HARUS.

Jika tidak berpuasa tidak menjadi masalah, namun janganlah menunjukan hal itu kepada saudara -- saudarimu yang sedang berpuasa. Mereka menahan haus dan lapar untuk suatu keyakinan.

Lantas baikkah kita menenteng sebatang rokok dan segelas kopi diantara saudara --saudari kita yang sedang berpuasa?

Indonesia ada karena perbedaan yang menyatukan, dasarnya adalah sikap toleransi yang dinyatakan dalam keseharian, bukan sebatas kata toleransi kemudian hilang lenyap entah kemana.

Mari Kita Haragai Satu dengan yang Lain, untuk Indonesia yang lebih baik.

Saling menghargai sebagai sesama anak bangsa tidak sebatas bulan puasa, tetapi ini adalah momentum untuk diperbaharui lagi sikap tolernasi diantara kita.

Salam kompasiner!

Jakarta, 25/5/2019

Martin Karakabu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun