Saya tidak ingin melanjutkan lagi perbincangan kami tentang topik puasa dan Kekristenan saya. Takut salah kaprah dan akhirnya bisa jadi masalah. Selanjutnya saya mengajak sahabat baik saya itu, untuk berhenti menyerup kopi hanya sehari saja. Dia pun menyanggupi permintaan saya.
Belum sampai sehari, ia meninggalkan laptop dengan setumpuk pekerjaan dan mengajak saya untuk ngopi.
Kali saya tidak mampu menolaknya. Kami pun menghirup segelas kopi dan beraso sejenak dari rutinitasnya sebagai sebagai "tukang ketik".
***
Kompasiner dan pembaca nan luas.
Apa arti dari perbincangan kami di atas?
Jawabannya adalah menghargai hanya kata, ia akan bermakna jika kita mampu melaksanakan.
Semua orang boleh bicara damai itu indah, tetapi apakah mereka menciptakan damai itu?
Bulan Puasa Saat yang Tepat untuk Bertoleransi
Sebagai negara Muslim terbesar di Dunia, kita tahu bahwa ini adalah bulan puasa bagi saudara -- saudari kita yang beragama Islam. Apakah kita yang non Muslim harus berpuasa juga? Relatif jawabannya. Namun satu yang pasti saling menghargai itu HARUS.
Jika tidak berpuasa tidak menjadi masalah, namun janganlah menunjukan hal itu kepada saudara -- saudarimu yang sedang berpuasa. Mereka menahan haus dan lapar untuk suatu keyakinan.