Mohon tunggu...
Mohammad Fahreza
Mohammad Fahreza Mohon Tunggu... Lainnya - SMK Telkom Malang

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Media Sosial, Kawan atau Lawan bagi Demokrasi?

25 Agustus 2020   22:58 Diperbarui: 25 Agustus 2020   23:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Internet pada era globalisasi saat ini memang sangat melekat dengan kehidupan manusia. Dahulu membaca berita hanya dapat melalui koran dan televisi. Semenjak adanya internet kita dapat membaca berita dimanapun dan kapanpun, baik itu melalui situs-situs tertentu, atau melalui media sosial. 

Pengertian dari media sosial itu sendiri yaitu suatu media daring atau online yang berguna untuk memudahkan para pengguna dalam melakukan interaksi sosial secara online. contoh media sosial adalah Instagram, Twitter, Facebook, dan lain sebagainya.

Pada saat ini media sosial banyak digunakan oleh kalangan muda, tua, bahkan anak-anak pun ada yang menggunakannya. hal ini karena para pengguna media sosial bisa berkomunikasi, bertukar kabar, dan mengakses informasi. Informasi di dalam media sosial pun biasanya mudah diakses dan lebih update dari televisi maupun surat kabar.

Sebagian masyarakat menggunakan media sosial lebih dari untuk kehidupan pribadinya, salah satunya yaitu digunakan dalam bidang politik. 

Penggunaan media sosial sebagai komunikasi publik yang digunakan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump lebih sering menggunakan media sosial ketimbang konferensi pers dalam melakukan komunikasi publik. Media sosial yang sering digunakan yaitu Instagram dan Twitter, namun ada beberapa orang yang me-repost di Youtube juga.

Media sosial akan berdampak pada kita. namun dampak positif atau negatif tersebut tergantung pada kita bagaimana menggunakan media sosial tersebut. Jika kita hanya menggunakan media sosial untuk bertukar kabar dengan orang - orang terdekat seperti kerabat atau teman maka tidak akan berdampak terlalu besar.

Jika kita menggunakan media sosial seperti menyebarkan informasi yang valid, mencari ilmu atau belajar, berbelanja, dan hal positif lainnya. maka hal tersebut dapat berdampak positif terhadap kita.

Namun dalam mencari dan menyebarkan informasi kita harus bisa memilah dan memilih mana informasi yang benar dan valid (bukan hoax). Jika kita tidak dapat memilah dan memilih informasi dengan tepat maka bisa saja hal itu dapat berdampak buruk terhadap demokrasi yang ada di Indonesia.

Sebagai contoh kasus dugaan perusakan bendera merah puti di depan asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Pihak setempat mengaku sengaja memasang bendera merah putih di depan asrama, untuk menghindari bentrokan antara penghuni asrama dengan pihak organisasi massa. 

Setahun kemudian, pada Agustus 2019 kericuhan kembali terjadi. Bendera yang sudah dipasang oleh pihak kecamatan setempat rusak. Para penghuni asrama tersebut dituding menjadi pelaku perusakan bendera tersebut.

Terdapat foto bendera yang berada di parit menyebar lewat grup pesan singkat warga setempat dan juga video. Video tersebut berisi para penghuni asrama berhadapan dengan aparat berseragam, terdengar kata rasial yang terlontar kepada para penghuni asrama tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun