Mohon tunggu...
Keza Felice
Keza Felice Mohon Tunggu... Freelancer - Bloger and Content Writer

Content Writer✓Ghost Writer✓SEO Content✓kezafelice.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Sepotong Roti dan Tuannya

11 November 2018   05:57 Diperbarui: 11 November 2018   06:15 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepotong roti bertanya pada tuannya. Apakah bersyukur sulit dirasa? Kesenduan nampak darinya. Ia tak ingin seperti manusia--penikmat segala isi dunia. Yang lupa akan rasa syukur pada Tuhannya yang Esa.

Sang tuan terdiam tanpa kata. Hendak membela tapi apa yang akan diucapkannya. Manusia memang bukan malaikat yang tak punya cacat. Tapi sepotong roti pun tidak salah berpendapat. Keduanya pun terdiam, menikmati pijar mentari yang terasa semakin hangat.

Sepotong roti lukiskan kisah. Hatinya bersedih nan gelisah. Embun dan daun yang menari, baginya pun tak lagi indah. Ia hanya ingin sang tuan tak menjadi manusia yang serakah. Pandangan tentang manusia telah membuat hatinya sendiri resah. Begitulah kisah sang roti yang tak memahami peliknya kehidupan ini.

Mentari yang meninggi sinari sang tuan dan sepotong roti yang pandai berkisah. Ketenangan mulai terlihat di antara keduanya. Sang tuan dengan kerendahan hatinya mencoba tuk jelaskan pada roti miliknya. Ia berkata, bahwa tidak semua manusia memiliki perilaku yang sama.

Manusia dutuntut tuk penuhi kebutuhan dunia. Tak salah sepenuhnya, pun tak benar seutuhnya jika ada manusia yang serakah. Semua sikap dan tindakan harusnya telah diperhitungkan. Tuhan pun kan memberikan ganjaran yang sesuai dengan apa yang dilakukan. Sepotong roti pun tersenyum bahagia setelah mendengarkan nasihat tuannya. Ia tahu tuannya tak kan ceroboh seperti manusia lainnya.

-Kaiza.111118-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun