Mohon tunggu...
Paddyappa
Paddyappa Mohon Tunggu... Konsultan - Kelahiran Medan Sumatera Utara, Tamat SD Taman Siswa, SLTP N 30 Medan Asam Kumbang, Kuliah S2 di Universitas Indonesia (UI) Deppk Jawa Barat

Kelahiran Medan Sumatera Utara, Tamat SD Taman Siswa, SLTP N 30 Medan Asam Kumbang, Kuliah S2 di Universitas Indonesia (UI) Deppk Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menuju Indonesia Bebas TBC 2030

29 Januari 2020   19:30 Diperbarui: 29 Januari 2020   19:40 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tuberkulosis atau TBC yang akrab kita dengar dengan TB, merupakan penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis, merupakan salah satu penyakit yang cukup mematikan dan ironisnya banyak masyarakat kita yang menderita penyakit paru ini, hal ini mendapat perhatian serius Presiden Jokowi.

Dalam Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030 yang dicanangkan Presiden Jokowi di Cimahi, Jawa Barat, Rabu 29 Januari 2020. Presiden menegaskan, sebagai langkah penting dan serius, Presiden Jokowi bersama  dengan 34 Gubernur dan 119 Bpati/Walikota Se-Indonesia berkomitmen dan serius untuk Indonesia bebas dari TBC pada tahun 2030.

Indonesia Bebas TBC 2030

Indonesia bebas dari Tuberkulosis pada tahun 2030 harus menjadi agenda bersama semua pihak, semua kepala daerah, semua tokoh masyarakat, semua tokoh pemuda, semua pihak harus bergandengan tangan dalam membebaskan Indonesia dari peringkat ke-Tiga, setelah India dan Tiongkok dalam kasus Tuberkulosis (TB) tertinggi di Dunia menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Helath Organization (WHO).

Pada kesempatan tersebut, Presiden memberi apresiasi kepada berbagai pihak yang telah serius dan berperan langsung dilapangan dalam mengurusi TBC di masyarakat, baik puskesmas, yayasan, kader-kader yang bergerak mendampingi dalam upaya pengurangan, atau eliminasi TBC pada tahun 2030 ini. Presiden Jokowi menegaskan, pengobatan penderita sangat penting, namun yang harus diingat juga, pencegahan penyakit ini jauh lebih diperlukan.

Bersama Cegah TBC

Menurut data WHO di tahun 2019, kasus TB di Indonesia sebanyak 845.000 orang. Jumlah tersebut meningkat dari jumlah sebelumnya 843.000 orang dan 93.000 orang meningggal. Kita prihatin dengan besarnya jumlah orang yang terjangkit TBC, kalau tidak cepat kita antisipasi, ini akan jadi masalah serius bagi keberlangsungan generasi muda kita kedepan.

Merespon data dari WHO tersebut, Menkes Terawan menjelaskan, besarnya jumlah TBC di Indonesia karena masih banyak kasus yang tidak ditemukan. Dari 845.000, diperkirahkan baru 68% yang ditemukan dan diobati di tahun 2018. Untuk itu apa yang ditegaskan Presiden Jokowi, pentingnya sinergi semua pihak, seperti kepala daerah, tokoh masyarakat, khususnya lingkungan keluarga sangat menentukan eliminasi TBC tahun 2030. Karena keluarga adalah faktor utama dan penting, kita harapkan semua orang tua mau jujur dan kerjasama dengan pemerintah, khususnya denga fasilitas kesehatan dengan melaporkan apabila ada anggota keluarga yang menderita TBC, sehingga bisa di upayakan memutus mata rantai penyebarannya.

Memiliki SDM Unggul

Dalam kesempatan penting ini, Presiden Jokowi menyampaikan, pentingnya untuk kita semua sehat, dengan harapan Presiden lima tahun kedepan Indonesia akan memiliki SDM unggul, sehingga pentingnya semua masyarakat sehat. Agar hidup selalu sehat, Presiden berpesan agar perkotaan dan pedesaan membangun rumah yang sehat, yang paling penting drainase yang lancar dan bersih agar tidak ada penyakit, serta penyedian air bersih yang menjadi hal dasar mencegah penyakit.

Untuk mengatasi under reporting TBC, Pemerintah menerapkan strategi Public-Private Mix berbasis Kabupaten/Kota. Strategi ini adalah upaya membentuk jaringan layanan kesehatan dalam suatu Kabupaten/Kota dengan melibatkan fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta, organisasi profesi serta organisasi kemasyarakatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun