Mohon tunggu...
Kahfi
Kahfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat wacana sosial, politik, agama, pendidikan, dan budaya

Manusia bebas yang terus belajar dalam kondisi apapun, Jangan biarkan budaya menjiplak ditengah ekonomi yang retak.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Taliban Afghanistan, Butuh Simbol Pemersatu Rakyat

24 Agustus 2021   19:22 Diperbarui: 24 Agustus 2021   19:33 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.gatra.com/

Maraknya pemberitaan yang memenuhi jendela media sosial tidak terlepas atas perkembangan dunia yang begitu pesat dalam kemajuan teknologi dewasa ini. Sehingga publik bisa dengan mudah mengetahui pelbagai persoalan yang terjadi baik mulai dari persoalan di daerah hingga persoalan dunia global, termasuk hari ini yang menjadi topik hangat tentang jatuhnya pemerintahan Afghanistan ke tangan Taliban Afghanistan.

Banyak publik berpendapat ini adalah persoalan menang dan kalah dalam menentukan keamanan dan kenyamanan hidup masyarakat di Afghanistan dalam menjalani aktifitas sehari-hari. 

Namun, berangkat dari persoalan yang terjadi di Afghanistan penulis justru melihat menang dan kalah bukanlah hal yang tepat untuk terus memicu permusuhan guna memperbaiki kehidupan disana. 

Kerana, persoalan disana adalah persoalan dalam perbedaan cara pandang masyarakat dalam memaknai hidup berdasarkan Islam yang ramah dan menegakkan hukum Islam sesuai dengan Al-qur'an dan Al-Hadits.

Sebagaimana diketahui, Taliban merupakan pejuang yang berlatar belakang santri dalam menuntut ilmu. 

Namun, berdasarkan pemahaman Islam untuk menciptakan masyarakat yang sesuai dengan ajaran hukum Islam mereka diajak berperang untuk menegakkan negara sesuai dengan ajaran Hukum Islam yang keras, tanpa memperhatikan kemajemukan yang terjadi dalam negara tersebut. Padahal, Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian dan berdakwah dengan kelembutan dalam menyampaikan pesan kebaikan.

Pancasila Indonesia

Dengan modal kemajemukan dan mayoritas muslim yang besar penduduknya tentu menjadi modal Indonesia dalam mediasi antara pemerintah Afghanistan dan kelompok Taliban guna menciptakan perdamaian dan menegakkan kembali negara yang terpecah belah lantaran perbedaan cara pandang masyarakatnya. Sebagaimana Indonesia yang memiliki pancasila sebagai ideologi bangsa dan menjalin persatuan dan kesatuan rakyat yang majemuk. 

Tentu, Afghanistan dan Taliban bisa bahu membahu untuk merumuskan dieologi yang bisa mengedepankan toleransi dalam menjalani kehidupan sehari-hari tanpa harus menciptakan suasana penindasan terhadap kaum wanita sebagaimana yang pernah terjadi pada era awal Taliban memimpin negara Afghanistan pada era 96- hingga 2001 yang meninggalkan trauma bagi kaum hawa.

Beruntung, Indonesia dengan perbedaan suku, budaya, adat, dan bahasa memiliki Pancasila sebagai ideologi bangsa, serta semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai lambang negara dalam menumbuhkan rasa nasionalis bagi masyarakat Indonesia. 

Oleh karenanya, konflik Afghanistan dan Taliban dirasa sangat perlu untuk mengambil contoh dari isi yang terkandung dalam pancasila dan memiliki semboyan untuk mempersatukan suku, budaya, dan daerah yang ada dalam negara Afghanistan.

Sehingga, masyarakat global pun tak perlu turut campur dalam merumuskan ideologi bangsa dan semboyan yang akan menyatukan perbedaan cara pandang masyarakat Afghanistan dalam menjalani aktifitas sosial. 

Karena, persaturan dan kesatuan yang terjalin oleh pemimpin Afghanistan dan kelompok Taliban akan menandai era baru Afghanistan dimasa mendatang. 

Sebagai negara maju nan melimpah sumber daya alam tentunya Afghanistan dapat mengelola negara tersebut tanpa keterlibatan negara lain yang hanya untuk mengeruk kekayaan hasil bumi yang dimilikinya.

Hubungan bilateral yang terjalin dengan negara lain, itu adalah hubungan kerjasama yang saling menguntungkan bukan untuk melakukan penjajahan atau penindasan demi mendapatkan keuntungan sebagaimana pernah dialami Indonesia sebelum merdeka. 

Banyak hasil bumi yang dirampas oleh negara jajahan, khususnya Belanda yang sampai kapanpun tidak akan pernah lupa dalam ingatan anak bangsa mempelajari sejarah tentang Indonesia.

Pada akhirnya, kita menantikan perwujudan undang-undang dan ideologi negara Afghanistan yang diterapkan dalam masyarakat guna mewujudkan negara yang menjalin persatuan dan kesatuan tanpa meninggalkan penindasan terhadap suku, budaya, dan etnis lain yang terdapat dalam negara  Afghanistan. 

Kemudian, kiranya negara lain tak turut serta dalam memberikan propaganda yang membuat terciptanya persatuan dan kesatuan antara pemerintah Afghanistan dan kelompok taliban itu tidak terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun