Mohon tunggu...
Kaharuddin Anshar
Kaharuddin Anshar Mohon Tunggu... Nelayan - Anak kehidupan, tumbuh di lorong desa

bayangan; pencerahan purba dalam membentuk sajak-sajak kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Takdir di Dermaga

29 Januari 2017   18:15 Diperbarui: 29 Januari 2017   18:43 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://suhudsyah.wordpress.com

Senja, dibibir pantai dan Kau mematung

Menanti takdir dari dermaga.

Apakah dia  berlabuh.

Lalu gelombang rindu, menyibak rindumu yang lusuh.

Matamu di senja, cekung di rindu tiada tepi.

Apakah dia berlabuh, sekali lagi ucapmu.

Di dermaga, harapmu.

Gelombang laut berlarian menyapa.

Tapi, Rindumu karang dan bebal

Sejam. Senja, dibibir pantai

Memeluk matamu, sebelum tenggelam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun