Mohon tunggu...
Ahmad Kafin azka
Ahmad Kafin azka Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa dan Santri

mahasiswa dan santri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Susahnya Bangun Sih Kang?

29 Juli 2021   22:27 Diperbarui: 1 Agustus 2021   00:15 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://radarkarawang.id/wp-content/uploads/2020/02/BAWAH-35-880x528.jpg

Tidur adalah kebutuhan primer tersendiri bagi setiap manusia. Bahkan yang saya ketahui tidur sangat mempengaruhi kondisi kesehatan, berat badan, nafsu makan, kondisi jantung dsb. Sudah tentu jika tidur seseorang tidak sesuai atau tidak sewajarnya akan menimbulkan efek negatif tersendiri bagi tubuh dan kesehatan.

Di pesantren saya, tidur adalah hal yang prioritas. Saya sebut prioritas karna saking padatnya aktivifitas santri, maka tidur sangatlah urgen bagi kami. Efeknya jika tidur kita kurang, pas lagi enak-anaknya ngaji auto ketiduran.

Tapi, sebagian santri justru sering tidak memanfaatkan waktu tidur mereka dengan sabaik mungkin. Mereka tidak memperdulikan istirahat mereka. Padahal efeknya mereka sudah tau bagaimana. Memang, kata Bang Roma Irama"begadang boleh saja, kalau ada artinya", emang sesibuk apa sih sampai harus begadang gitu?

Sudah menjadi tradisi di pesantren, waktu shubuh adalah waktu dimana semua santri wajib bangun, tanpa terkecuali. Jika tidak, sudah tentu kita akan sholat tidak tepat pada waktunya. Shubuh rasa dhuha, atau sebutan kami yaitu "dhuha pake spion". Bangun pagi bukan hanya menjadi kewajiban dari masing-masing pribadi bagi kami sebagai santri, namun lebih wajib lagi bagi kami kaum pengurus yang berkewajiban membangunkan para santri semua.

Membangunkan para santri sendiri adalah saat dimana mental kita para pengurus tengah diuji. Bagaimana tidak? Butuh tenaga ekstra untuk membangunkan para santri yang totalnya hampir dua ribuan, sedang jumlah kami tidak kurang dari dua puluh ekor. Itupun jika pemain kami lengkap.

Dari kamar ke kamar kami berkeliling membawa senjata ampuh yang dikenal dengan "gutik". Tanpa gutik kami bisa apa membangunkan mereka. Ada yang tidur dengan tengkurap, ada yang bantalan bokong temennya, bahkan ada yang terbuka sambil berdiri (shut gun), astagfirullah, mbok yo pake celana dalam gitu.

Kala adzan tengah berkumandang justru kami sedang sibuk membunyikan "tek tek tek (bunyi gutik)" tidak hanya satu atau dua kali kami membangunkan santri di kamar-kamar, bahkan terkadang sampai tujuh kali tetep belum bangun-bangun. Terkadang tidak cukup kata "rek tangi ayo"(rek ayo bangun) membangunkan mereka, sampai harus semprotan air harus menghujani mereka. Mending jika santri yang dibangunkan terima dengan cara pengurus membangunkan seperti itu, jika tidak?. Gelut disek (gulat dulu).

Gelut akibat pertentangan pengurus dengan santri yang dibangunkan sudah biasa terjadi di pondok saya. Gulat disini tidak sampai adu baku hantam ya, baku hanya sekedar adu mulut atau maksimal ya melototi kami si pengurus. Bukannya segera bangun, malah argumen. Bangun tidur kok debat? Yah seperti itulah. Kadang kita juga harus super bersabar dengan kondisi seperti itu jika tidak mau ada masalah, memang sepele sih. Tapi takutnya kebablasan.

Yang namanya masih ngantuk memang enaknya tidur terus. Tapi ingat juga kewajiban. Jika kewajibkan memaksakan kita untuk bangun, ya berarti kita wajib bangun. Contoh sholat subuh, jika perspektif kita sholat dan bangun waktu subuh adalah wajib, pasti kita akan bangun tepat waktu. Terus bagaimana perspektif mereka pas dibangunkan justru malah pindah tempat tidur?.

Entah apa yang dipikiran mereka. Dibangunkan dari tempat satu justru pindah ke tempat lain. Sudah bangun di gutakan, di kamar mandi tidur lagi, sudah bangun di kamar mandi, eh pas sholat malah tidur lagi. Endingnya pas sujud gak bangun-bangun dikira dipanggil malaikat izroil, ternyata ketiduran. Dasar Paijo.

Dibanding waktu sholat selain subuh, kami sebagai pengurus mengasih dispensasi kepada para santri jika telat datang ke masjid untuk sholat jamaah. Melihat tenaga kami tidak begitu cukup untuk membangunkan semua santri secara bersamaan. Padahal dibanding dengan sholat lainnya seperti ashar, maghrib dan isya'. Ta'zir akan didapat bagi santri yang telat datang ke masjid. Sekali lagi kami kasih dispenasi kok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun