Mohon tunggu...
Ahmad Kafin azka
Ahmad Kafin azka Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa dan Santri

mahasiswa dan santri

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Paradigma Menyambut Bulan Suci Ramadhan

28 April 2019   10:58 Diperbarui: 10 Mei 2019   16:09 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam 12 bulan yang ada, ada salah satu bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh seorang mukmin, yaitu bulan Ramadhan. Dalam bulan ni semua amal kebajikan akan dilipat gandakan, sehingga pada bulan ini akan sering kita temui banyak orang berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan. 

Sebagaimana dalam sebuah hadist " Segala amal kebajikan anak Adam itu dilipat-gandakan pahalanya kepada sepuluh hinggalah ke 700 kali ganda. Allah berfirman: 'Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku memberikan balasan kepadanya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makan minumnya karena Aku'." (Hadist riwayat Muslim).

Bagi seorang hamba Allah, pastilah akan merasa senang dan bahagia dapat menghembuskan nafasnya hingga di bulan Ramadhan. Selain merupakan kesempatan untuk ajang melakukan kebajikan, namun ada hal yang paling fundamental di bulan ini, yaitu pahala berpuasa. 

Puasa Ramadhan merupakan kewajiban yang ke-4 rukun islam bagi seorang mukmin. Pahalanya pun tidak bisa kita perkirakan, hanya Allah yang mengetahui sebarapa besar pahala dari puasa itu sendiri.


Sebagaimana hadits yang tertera dalam kitab ash-Shahiihain dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhhu: "Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, 'Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku. Akulah yang akan mengganjarnya...'

Subhanallah, betapa besar pahala orang yang mau berpuasa di bulan yang suci itu, selain menahan lapar dan dahaga seorang mukmin diharuskan banyak melakukan banyak ibadah sunah lainnnya. Dan tak lupa menjaga nafsu dan menjauhi perkara yang maksiat. Maka orang yang berpuasa adalah seseorang yang berkedudukan mulya di sisi Allah SWT.

Sebagai seorang mukmin sudah sepatutnya kita merasa berbahagia dengan sampainya umur kita dengan bulan yang suci ini, karena cukup dengan bergembira saja kita sudah dilimpahkan pahala, namun kita juga harus berharap supaya kita dapat melakukan amal kebajikan di bulan itu.

Sebagimana hadist berikut "Barangsiapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka. (Nash riwayat ini disebutkan di kitab Durrat An-Nasihin)

Bukan hanya amal kebajikan saja yang dilipat gandakan, namun amal buruk pun pasti akan dilipat gandakan dosa-dosanya, semua keburukan yang dilakukan pasti mendapatkan dosa, meski bulan Ramadhan adalah bulan yang suci, tapi bagi orang yang suka melakukan maksiat, bulan Ramadhan adalah bulan yang paling ia benci.

Maka karena bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan, marilah untuk meninggalakan segala maksiat dan mulailah berlomba-lomba untuk melakukan amal kebajikan. Karena tak tau apakah umur kita akan sampai lagi pada bulan Ramadhan yang akan datang kembali.

Tapi meski bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk bertobat kepada Allah, bukan berarti kita melakukan kebajikan hanya di bulan ini saja, tapi dibulan-bulan yang lain pun kita harus tetap selalu melakukan kebaikan, karena kita tak tau kapan ajal menjemput kita. Semua telah ditaqdirkan Allah. Untuk berjaga-jaga dari itu semua, sudah sepatutnya kita harus selalu dekat dengan-Nya dan selalu dalam kondisi mengingat-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun