Mohon tunggu...
Kafabihi Chamzawi
Kafabihi Chamzawi Mohon Tunggu... Freelancer - Adil Sejak dalam pikiran

seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan” ― Pramoedya Ananta Toer, This Earth of Mankind

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Antitesis Pilkada: Antara Kemanusiaan dan Suara Politik

1 Oktober 2020   06:45 Diperbarui: 1 Oktober 2020   20:54 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ditulis Oleh : Kafabihi (Mahasiswa Kota Tanjungpinang)

Jusuf kalla selaku ketua PMI saat ini mengatakan "Kalau dalam proses pemilihan pemimpin itu sudah jelas-jelas membuat rakyat sakit bahkan bisa meninggal, buat apa kita mendesakkan pemilihan tersebut".

Menarik dibahas ketika kita berbicara tentang pesta demokrasi yang begitu penuh dengan kepentingan politik, dimana pandemi ini hanya berjarak seujung kuku. Hidup segan mati tak mau, adalah kata-kata yang pas buat kondisi saat ini.  Baik dari segi mana pun, pilkada sempat diundur dari pertengahan tahun lalu ke akhir tahun.  

Merujuk pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2020 pasal 120 tentang Pemilihan Kepala Daerah jelas mengatakan, dalam hal adanya, antara lain, bencana alam atau non-alam yang mengakibatkan sebagian tahapan penyelenggaraan pemilihan atau pemilihan serentak tidak dapat dilakukan, maka dilakukan pemilihan lanjutan atau pemilihan serentak lanjutan.

Di sisi lain data pasien yang telah terkonfirmasi terus mengalami kenaikan tiap harinya khususnya di Provinsi Kepri saat ini.

Saya ingat betul bagaimana pandemi ini menyerang dengan ganasnya pada kepala daerah di wilayah kepri seperti; Ayahanda H Syahrul yang telah wafat hingga diperparah dengan kasus Gubernur Kepri yang baru saja dilantik sempat terkonfirmasi positif.

Realitanya kebutaan mereka melihat esensi kehidupan tidaklah lebih baik dari kekuasaan. Socrates pernah mengatakan  "kenalilah dirimu sendiri".

Setelahnya seorang penyair Alexander Pope melanjutkan bahwa manusia-manusia seharusnya mengenali diri sendiri secara mendalam hingga mengenal dunia tempat kita hidup.

Tidak ada yang lebih baik dari pada menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Seorang yang menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut tidak akan pernah menghianati dirinya sendiri, maka kenalilah dirimu.

Pemilu tahun 2019 seharusnya menjadi pembelajaran yang berharga bagi kita, total ada 894 petugas yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit (Kompas.com). Itu adalah contoh bahwa manusia tereliminasi dari dalam tubuhnya sendiri, bagaimana jika itu dari pengaruh luar seperti Covid-19?!  

Sudah cukup banyak antitesis yang beredar, terlalu banyak intrik kepentingan berlandaskan ego penguasa. Seharusnya wasit (KPU) memiliki perasaan yang manusiawi ketika melihat grafik terus menaik ke atas. Butakah mereka para penguasa, pengawas, pelaksana, serta aktor di balik disahkannya agenda pesta demokrasi ini? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun