Mohon tunggu...
Anim Kafabih
Anim Kafabih Mohon Tunggu... Dosen - Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Tempat belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Waktumu Adalah Masa Depanmu, Wahai Anak Muda

23 Desember 2016   05:43 Diperbarui: 23 Desember 2016   07:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di eropa, terkenal istilah “time is money”.  Apakah istilah tersebut hanyalah isapan jempol belaka ? tidakkah kita renungkan bahwa nikmat yang paling dilalaikan oleh seorang manusia selain kesehatan adalah waktu ? waktu merupakan sesuatu yang bersifat given, sesuatu yang pasti ada, hanya saja masih banyak yang tidak dapat memanfaatkannya sehingga terbuang sia-sia. Sebagai contoh adalah terlalu banyak tidur. Jika dalam 1 hari, semisal, orang tidur hingga 10 jam, maka dalam 1 minggu 70 jam, dalam 1 bulan 280 jam, dan 1 tahun 3360 jam. Lalu jika angka terakhir tersebut dibagi dengan 24 jam, maka didapat angka 140. Jadi dapat dikatakan selama 1 tahun jika seseorang tidur selama 10 jam, dan orang tersebut sehat jasmani dan rohani, maka sama saja dengan menyia-nyiakan 140 hari atau 4 bulan lebih dalam 1 tahun untuk do nothing.

Selain itu jika menilik perilaku anak muda sekarang, banyak sekali anak muda yang membuang-buang waktunya pergi untuk sesuatu yang tidak membuatnya kemana-mana, atau dapat dikatakan pula tidak memberikan manfaat setidaknya pada dirinya ataupun pada lingkungan sekitarnya sebagai contoh melakukan balapan liar, nongkrong di suatu tempat dengan membicarakan hal-hal yang tak bermanfaat hingga pagi, dan masih banyak yang lainnya.

Waktu merupakan hal kecil yang jika di sepelekan dan tidak menggunakannya secara maksimal maka dapat dipastikan akan kecewa di kemudian hari, sehingga banyak orang mengatakan “sudah terlambat”. Adapun mereka yang masih berpeluang besar untuk dapat memanfaatan waktu yang bersifat given ini  adalah anak muda. Mereka dapat dikatakan memiliki umur yang relatif  panjang, dan juga lebih bertenaga jika dibandingkan dengan orang tua. Lantas, bagaimana cara kita sebagai anak muda untuk dapat memanfaatkan waktu sehingga tidak menyesal di kemudian hari?

Sebagai seorang yang masih muda, pemahaman dan penetapan akan tujuan hidup merupakan sebuah tipping point perubahan yang harus dipahami anak-anak muda. Adapun pada hakikatnya tujuan hidup utama dilahirkannya manusia di bumi ini adalah berubadah kepadaNya, sehingga pertanyaan berikutnya yang muncul adalah bagaimana bentuk ibadahmu kepadaNya yang akan sering kau lakukan ? menjadi guru? Menulis? Menjadi pilot? Masinis? Peneliti? Atau yang lain? Dengan niatan tentunya untuk beribadah kepadanya. Lalu jika tujuan sudah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah berupaya menggapainya.

Tahapan ini merupakan tahapan yang menantang. Seorang psikolog dari Harvard, Amy Cuddy, yang merupakan ahli perilaku manusia dan penulis “Presence: Bringing your Boldest Self to Your Biggest Challanges”, menjelaskan bahwa banyak orang gagal dalam menggapai tujuan yang telah mereka tetapkan karena mereka hanya berfokus pada outcome nya tanpa benar-benar mau untuk memahami, menghargai dan menjalankan process yang harus dilaluinya dalam menggapai tujuan tersebut. Cuddy kemudian memberi nasehat “...focus on making each day the best it can be”. Maksudnya disini adalah setelah ditetapkannya tujuan tersebut, buat langkah-langkah kecil bagai rentetan aktivitas yang harus kau kerjakan entah itu harian ataupun mingguan. “Buat setahap demi setahap sehingga tujuan yang telah kau tetapkan tersebut akan nampak lebih mudah untuk dicapai”, kata Cuddy. 

Penjelasan Cuddy tersebut patut kita renungkan agar sebagai anak muda tidak dengan mudah menyianyiakan waktu yang begitu berharga dimana tiap detik yang kita buang akan berpengaruh pada lama-tidaknya kita menggapai tujuan kita. Jika sudah ditetapkan apa yang akan dikerjakan harian atau mingguan, maka ada baiknya kita perhatikan lagi nasehat yang diberikan Elad Levinson, seorang instruktur pada ”triving  on change”. Levinson menjelaskan untuk menuntaskan apa yang kira-kira butuh untuk segera di tuntaskan, dan pusatkan perhatian lebih pada apa yang relevan dengan tujuan yang hendak kita capai. 

Dengan tujuan dan memulai langkah kecil untuk menggapainya dengan perhatian penuh, maka diharapkan kita sebagai anak muda akan benar-benar menghargai waktu muda kita untuk bisa menjadi seseorang yang bermanfaat dan berguna di kemudian hari, setidaknya untuk diri sendiri, dan juga untuk lingkungan sekitar kita. []

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun