Bekerja merupakan suatu bentuk upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan. Sedangkan rejeki dari apa yang di usahakan tersebut sepenuhnya kehendak apa yang disebut oleh Adam Smith sebagai invisible hand. Sedangkan jika dalam perspektif ekonomi Islam, invisible hand tersebut adalah Allah swt. Usaha laiknya saat memancing, ada beberapa syarat yang harus di lakukan untuk dapat memancing, dan diantara beberapa itu yang terpenting adalah mengetahui dan memahami kail yang dimiliki, dan mencari tempat memancing yang cocok untuk kail tersebut. Sebagai contoh, tidak mungkin orang dengan kail dan benang pancing biasa memancing di laut untuk menapatkan ikan yang besar. Otomatis kailnya yang akan patah. Sehingga dapat dikatakan pula bahwa kail yang kita miliki sebenarnya dapat digunakan sebagai acuan kemungkinan rejeki yang akan kita dapatkan.
Dalam hal pekerjaan juga menerapkan hal yang sama. Dalam hal berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia haru menggunakan :kail” yang dimilikinya untuk memancing rejekinya. Sehingga yang pertama kali harus disiapkan adalah benar-benar memahami kail yang kita miliki, dan mengembangkannya menjadi kail yang lebih modern. Adapun dalam dunia pekerjaan kail tersebut adalah skills. Sudah menjadi kewajiban bagi para tenaga pendidik dan juga orang tua untuk setidaknya menyadarkan anak-anaknya kelak akan jenis-jenis skills yang mereka punya dab biarkan anak-anak mereka mengambangkannya sendiri agar kelak siap berhadapan di dunia kerja atau dapat di gunakan untuk alat memancing rejeki. Skill apa saja yang membutuhkan waktu lama tetapi sangat berguna selamanya? Berikut ini dijelaskan 6 skill yang berguna selamanya tersebut sebagaimana yang ditulis oleh Lauren Uppink, seorang eksekutif strategi,
1.Luangkan waktu untuk menjaga diri
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rata-rata butuh waktu hingga 10.000 jam untuk berlatih agar menjadi seorang master berlevel dunia untuk apa yang sedang kamu minati atau untuk bidang yang kau tekuni. Namun saat melalui proses-proses tersebut untuk meraih apa yang kita cita-citakan, terkadang kita melupakan aspek lain dalam kehidupan kita, yaitu spitirual, mental, psikologi, emosi, yang mana jika aspek tersebut tidak diperhatikan maka hasil upaya yang kita lakukan akan sia-sia baik di tempat kerja ataupun di rumah kita
2.Berhenti untuk terburu-buru
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh PEW , ditemukan bahwa 40% perempuan merasa dirinya lebih terburu-buru dari laku-laki, dan ini sebenarnya sudah diingatkan oleh para generasi tua untuk tidak terburu-buru dan tidak meletakkan beban-beban terlalu berat pada diri sendiri. Untuk dapat menghindari sikap yang terburu-buru, ada baiknya kita mengatur hidup kita sehingga akan terlihat aman saja aktivitas yang bernilai untuk dapat lebih dulu dikerjakan dari pada terburu-buru di akhir. Rethabile Mashale S. Seorang pekerja sosial dan pendiri thone foundation, menjelaskan bahwa tiap-tiap orang diberikan waktu yang sama, 24 jam, namun bagaimana kita memanfaatkan waktu yang kita miliki benar-benar menentukan seberapa sukses kita dalam mencapai cita-cita kita.
3.Beri pendapatmu pada kayak publik
Genna Gardinni, seorang penulis juga pendidik, menghabiskan banyak waktu untuk membuat sebuah proyek yang akan mengejutkan banyak orang.Gardini berkata, “jika kamu merasa dibutuhkan untuk bicara, bicaralah, miliki keberanian untuk membagikan apa yang telah kau kerjakan untuk kalayak umum, entah itu ide baru, kritik, atau bahkan pujian”.
4.Jadilah orang yang ingin tahu
Menjadi orang yang ingin tahu, waspada, dan tidak hanya bertanya saja, namun bertanya hingga kau mendapat jawaban yang sebenarnya merupakan sesuatu yang penting yang harus dimiliki terutama oleh generasi muda sebagai generasi penerus.
5.Baik dan adil
