Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Pemotret

(Mantan) musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat penyintas kelainan buta warna parsial yang juga penikmat tradisi budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu. Ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Romansa Gaji Pertama di Antara "Trisum" yang Menjadi Biangnya Bahagia!

28 Mei 2025   22:21 Diperbarui: 17 Juni 2025   09:21 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selama Kuliah Masih Lanjut On Air | @kaekaha

Momen mendapatkan gaji pertama menjadi salah satu episode paling asyik dan menyenangkan dalam kronik perjalanan hidup saya, anak SMA yang awalnya hanya iseng, suka main-main ke stasiun Radio favorit, eh malah disuruh siaran dan cuap-cuapnya di udara, tiap akhir bulannya selalu dibayar!

Jujur, saat itu sebenarnya belum ada istilah kerja dan bekerja dalam kamus otak saya, apalagi bakal dapat gaji bulanan! Semuanya lebih kepada niat untuk seneng-seneng alias happy-happy aja, menyalurkan hobi musik dan bermusik saja! 

Kebetulan, stasiun radio favorit yang selalu menemani hari-hari saya, terutama malam-malam saya saat belajar sampai menjelang tidur, ternyata memang membutuhkan personil dengan kualifikasi (mix) pengetahuan, pemahaman dan skill bermusik yang ndilalah-nya kok yang plek ketiplek dengan profil saya.

Saya yang setiap hari memang selalu membayangkan serunya cuap-cuap dalam studio membahas seluk beluk dunia musik, tentu saja merasa tertantang! Beneran serasa mimpi saja, Alhamdulillah lamaran iseng saya diterima dan esoknya langsung "tancap gas" ditraining siang-malam menjadi penyiar sekaligus operator radio analog yang asyiknya memang nggak ketulungan!

img-0696-lg-jd-683729df34777c6c867f93d3.jpg
img-0696-lg-jd-683729df34777c6c867f93d3.jpg

Duo Gondrong Sedang On Air | @kaekaha

Tapi tetap saja, ternyata super klimaks dari semuanya tetap euforia di akhir bulan. Terutama, saat sepulang sekolah tiba-tiba diminta Mbak Anne, senior sekaligus mentor saya saat itu untuk ke studio mengambil honor siaran, langsung ke bagian keuangan. Duuuuh rasanya itu lo! Alhamdulillah! 

Oiya, gaji (pertama) saya siaran saat itu, umumnya memang lebih familiar disebut sebagai honor ya bukan upah atau gaji. Nggak tahu juga apa asal muasalnya lebih familiar disebut sebagai honor, tapi yang jelas gaji atau honor saya saat itu perhitungannya dari total jam siaran dikalikan "tarif" siaran saya yang "koefisien" nilai angkanya biasa ditetapkan berdasar jam terbang.

Biasanya, semakin tinggi jam terbang atau mungkin juga public figur yang sudah terkenal apalagi punya program acara di medida lain yang lebih terkenal, koefisien harga siaran per-jamnya pasti lebih mahal, bahkan bisa juga nego harga atau bahkan pakai sistem kontrak! 

Tapi situasi seperti itu jelas belum berlaku bagi saya yang saat itu masih tergolong unyu-unyu. Jangankan minta gaji, saat itu bakalan digaji saja saya nggak kepikiran! Sebabnya, diajak masuk studio saja senengnya nggak karu-karuan apalagi diajari seluk beluk siaran dan detail teknis operasional siaran radio. Maklum anak SMA yang lagi seneng-senengnya dengan dunia broadcasting he...he...he... 

Siaran dengan OS Radio yang Sudah Serba Digital, lebih Canggih dan Simpel, Mengisi Waktu Luang di Sela-sela Kesibukan Bekerja | @kaekaha!
Siaran dengan OS Radio yang Sudah Serba Digital, lebih Canggih dan Simpel, Mengisi Waktu Luang di Sela-sela Kesibukan Bekerja | @kaekaha!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun