Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bulik Kampung ke Pedalaman Hulu Sungai Barito, "Bisnis" Tetap Jalan dengan BRImo di Tangan

27 Mei 2022   23:15 Diperbarui: 27 Mei 2022   23:18 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jujur, sebenarnya saya kesulitan untuk membedakan perjalanan dari Banjarmasin (Kalsel) ke Muara Teweh, (Barito Selatan-Kalteng) melalui jalur Sungai Barito ini, berpetualang atau bulik kampung (mudik ; bahasa Banjar) ?

Bagaimana tidak, bulik kampung  menggunakan armada bus air berbahan kayu ulin legendaris dan satu-satunya yang masih tersisa di jalur  tradisional Sungai Barito ini "aroma" petualangannya jauh lebih terasa daripada sekedar perjalanan menuju kampung halaman pada umumnya.

Berlayar melawan arus menuju kawasan hulu Sungai Barito selama dua hari penuh dengan KM. Pancar Mas II yang penampakan arsitekturnya juga terlihat unik, seperti layaknya menngikuti program acara discovery channel atau sejenisnya tapi secara live.  Naaah seru kan!?

Aktifitas Transportasi di Sungai Barito | @kaekaha 
Aktifitas Transportasi di Sungai Barito | @kaekaha 

Sebagai informasi, untuk berbagai keperluan dan kepentingan, saya sebenarnya lebih sering memanfaatkan moda transportasi bus darat atau otobus untuk perjalanan Banjarmasin-Muara Teweh ini. Selain lebih cepat, hanya memerlukan waktu tempuh paling lama sekitar 15 jam, sejujurnya saya ada trauma dengan perjalanan menggunakan transportasi air. 

Bersyukurnya, narasi cantik dari sepupu istri yang mengajak saya jalan-jalan ke Muara Teweh, berhasil meyakinkan saya bahwa perjalanan dengan kapal kayu legendaris menuju hulu Sungai Barito ini merupakan petualangan terbaik di Kalimantan, hingga saya lupa dengan aquaphobia dan akhirnya yakin berlayar menemaninya bulik kampung menuju Muara Teweh. 

Kami memulai petualangan dari Dermaga Banjar Raya, tempat tambat KM. Pancar Mas II yang lokasinya masih di seputaran Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas, tepat di tepian Sungai Barito salah satu sungai terbesar dan terpanjang di Indonesia yang sekilas memang lebih terlihat seperti laut daripada sungai.

Selama dua hari dua malam, kita tidak hanya melihat, tapi juga merasakan secara langsung kearifan budaya sungai khas Urang Banjar "bekerja" mewarnai beragam kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang hingga menjadi pattern kehidupan sosial masyarakatnya secara umum. 

Ini yang ngangeni! Dan jelas akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi saya dan siapapun yang ikut dalam perjalanan luar biasa ini!

Kapal Pancar Mas II | @kaekaha
Kapal Pancar Mas II | @kaekaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun