Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

"Guru dan Tuan Guru", Gelar Kehormatan untuk Alim Ulama Panutan ala Urang Banjar

8 April 2022   23:23 Diperbarui: 8 April 2022   23:53 2168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Abah" Tuan Guru Sekumpul | Karimah IR via NU online 

"Inilah Indonesia, negeri elok dengan beragam tradisi, budaya dan bauran kehidupan sosial yang tiada duanya di muka bumi!"  


Ungkapan diatas memang bukan isapan jempol semata, karena secara faktual nusantara kita memang benar-benar tempat tumbuh dan berkembangnya beragan etnis berikut entitas budaya yang sangat beragam. Itulah sebabnya para founding father kita, akhirnya merasa perlu menyematkan sesanti alias semboyan Bhinneka Tunggal Ika pada lambang negara kita, sebagai spirit untuk menjaga persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa dan negara Indonesia.

Salah satu bukti keragaman tradisi dan budaya nusantara kita yang sudah barang tentu merupakan bentuk kearifan lokal yang selalu menghadirkan sisi unik, menarik dan pastinya bikin penasaran, datang dari bumi Urang Banjar di Kalimantan Selatan yang terletak di bagian tenggara Pulau Kalimantan atau ada juga yang menyebutnya sebagai Borneo.

Baca Juga :  "Banjir" Belungka Batu, Tanda-tanda Urang Banjar Bersiap Memasuki Bulan Ramadan                                    

Jika anda pernah berjalan-jalan ke Kalimantan Selatan atau setidaknya ke Kota 1000 Sungai alias Kota Banjarmasin, tentu anda akan dengan mudah menemukan satu cirikhas sosiokultur Urang Banjar yang begitu mudah terlihat, meskipun hanya sekilas saja anda melihat atau memandangnya, yaitu sungai dan Islam.

Khusus untuk Islam atau Agama Islam, memang sudah menjadi rahasia umum, kalau Kalimantan Selatan yang menjadi wadah-nya (tempat tinggal) Urang Banjar merupakan salah satu kawasan di nusantara yang sejak lama dikenal mempunyai ikatan sejarah dan budaya yang begitu kuat dengan ajaran Islam, hingga  diantara keduanya saling berpilin dan berkelindan satu sama lain.

Jika dulu sejarah mencatat, sosok Syekh Muhammad Arsyad Albanjari atau Datu Kalampaian (1710–1812), mufti Kesultanan Banjar pernah berjasa "mencerahkan" umat Islam nusantara dengan karya-karya kitab fikih-nya, bahkan sampai ke Filipina, Malaysia, Thailand dan negeri tetangga lainnya, maka sekarang ribuan masjid dan langgar/mushalla yang berdiri di berbagai sudut kota, setidaknya bisa membantu menjelaskan bagaimana hubungan Urang Banjar dengan Islam.


... dan yang paling aktual, sampai detik ini daftar tunggu haji di Kalimantan Selatan masih menjadi yang terlama di Indonesia, yaitu sekitar 40 tahun. Naaaah, kenapa coba bisa lama begitu?

Guru Danau atau KH. Asmuni dari Danau Panggang, Hulu Sungai Utara | IG Infoladuni
Guru Danau atau KH. Asmuni dari Danau Panggang, Hulu Sungai Utara | IG Infoladuni

"Guru dan  Tuan Guru" Panutan

Semua pasti mafhum, Agama Islam memang menjadi keyakinan mayoritas masyarakat nusantara, tapi sepertinya masih banyak diantara kita yang belum menyadari, jika akulturasi tradisi dan budaya Islam sebagai bagian dari ajaran Islam itu sendiri dengan berbagai budaya nusantara, seperti yang terjadi di lingkungan Urang Banjar, juga menurunkan beragam budaya baru yang turut memperkaya keragaman budaya nusantara. 

Baca Juga :  Jejak Emas Datu' Kalampaian di Belantara Jakarta Tempo Dulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun