Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Kematianmu Sehari Setelah Kita Menikah, Akhirnya Terjawab Sayang!

29 Maret 2021   13:31 Diperbarui: 29 Maret 2021   13:42 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bidadariku | islamramah.co

"Alhamdulillah!"

Itulah kata yang sanggup kuucapkan dalam sujud syukurku setelah kedua mataku akhirnnya benar-benar menemukan namaku sendiri diantara ratusan nama yang tahun ini lolos dalam seleksi PNS di lingkungan Universitas Negeri di kotaku, Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!   

Sungguh, ini momen terindah dalam hidupku yang sepertinya takkan mungkin bisa kulupakan sampai kapanpun! Bagaimana tidak? Sebenarnya aku tidak sengaja mendaftar seleksi dosen di kampus, karena awalnya aku justeru mengantarkan teman satu kos yang sedang mengurus persyaratan seleksi dosen tersebut dan kebetulan mengajakku sekalian mendaftar, meskpiun saat itu aku baru saja ikut yudisium dan masih menunggu untuk wisuda.

Sepertinaya, untaian doa orang tua dan juga doa serta ikhtiarku yang tidak pernah putus-putusnya, mengiringi perjuanganku selama kuliah sekitar empat tahun, sambil berjibaku banting tulang mencari uang halal untuk biaya kuliah dan berbagai kebutuhanku saat itu, hari ini semuanya terbayar lunas ... nas .. nas!  

Baca Juga :  Setelah Kutinggalkan Dia dalam Keadaan Hamil                        

Kabar bahagia itu langsung ku kirim ke kampung halamanku, tanah kelahiranku, "sepotong tanah surga yang terjatuh di bumi" di kaki Gunung Lawu perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah yang selalu menjanjikan kualitas hidup terbaik bagi manusia dan makhuk hidup lainnya.

Betapa bangga dan senangnya ibu dan bapak mendengar kabar dariku. Sambil menangis karena rasa haru dan bahagia yng saling berkelindan, beliau berdua langsung melakukan sujud syukur dalam beberapa waktu, begitu pula dengan kakak dan juga tetangga sekitar yang kebetulan memang lebih sering beraktifitas di  bawah rindangnya nauangan berbagai pohon buah yang dulu ditanam bapak di halaman depan rumah.

Dalam sekejap, berita tentangku langsung menyebar begitu cepat ke warga di kampungku, semuanya! Seperti biasanya, mereka pasti akan berbondong-bondong datang kerumah untuk memberikan ungkapan selamat kepada kedua orang tuaku  yang selama ini memang dituakan oleh warga. Inilah salah satu tradisi khas pedesaan di kampung halamanku yang selalu menginspirasiku untuk terus dan selalu menjaga silaturahmi serta berbuat baik kepada siapa saja.

Beberapa bulan berselang setelah pengumuman, akhirnya pengangkatanku sebagai dosen keluar dan yang mengejutkan, bukanya mendapatkan tugas mengajar, aku justeru langsung ditugaskan belajar melanjutkan S2 dengan beberapa pilihan program studi dan Universitas yang bisa aku pilih sendiri. 

Baca Juga :  Untuk Mertuaku yang 10 Tahun Lebih Muda Dariku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun