Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rezeki Anak Saleh | Uang 100 Juta Dalam Plastik di Tempat Sampah

13 Maret 2021   21:51 Diperbarui: 13 Maret 2021   22:00 11935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpukan Uang Pecahan 100 ribu | tribunjabar.id

Penasaran dengan plastik pembungkusnya yang terlihat masih kinclong, Usman tidak tahan juga untuk tidak meraih kantong plastik disebelah kaki kanannya tersebut dan bagaikan disambar geledek, betapa terkejutnya Usman ketika melihat langsung isi dalam kantong plastik tersebut ternyata seikat uang pecahan 100 ribu berwarna kemerahan yang terdiri dari sepuluh bendelan kertas putih berlogo salah satu bank pemerintah.

Seketika, seluruh tubuh Usman bergetar hebat diiringi keringat dingin yang tiba-tiba membasahi dahinya demi melihat seikat uang berwarna kemerahan yang ada ditangannya. Seumur-umur baru sekali ini, Usman memegang tumpukan uang sebanyak itu.

Tumpukan Uang Pecahan 100 ribu | helmifelis.wordpress.com
Tumpukan Uang Pecahan 100 ribu | helmifelis.wordpress.com

Tanpa pikir panjang, Usman langsung bergegas meninggalkan TPS yang mulai temaram seiring tergelincirnya sang mentari ke ufuk barat. Kantong plastik hitam itu dimasukkannya kedalam bajunya, ketika tubuh kurusnya mulai melesat mengikuti laju sepeda onthel yang dikayuhnya dengan terburu-buru tersebut. Pikirannya hanya satu, mengamankan uang temuannya dan segera mengumumkan temuanya di masjid.

"Begitu sampai, Usman langsung menghambur kearah ibu dan neneknya. Usman langsung menunjukkan uang temuannya sekaligus menceritakan detail kronologinya menemukan kantong plastik berisi uang senilai 100 juta tersebut.

"Kita ambil selembar kak, buat kita buka puasa", kata Rasya adikku nomor dua yang masih duduk di kelas 9.

"Iya kak,  Rahma sudah lapar dan nggak kuat lagi puasanya", Si bungsu kembali merengek minta minum dan makan.

Tapi Usman tetap bergeming pada pendiriannya, untuk segera mengumumkan ke Masjid dan menolak semua permintaan dari orang-orang tersayang disekitarnya yang menginginkan barang selembar uang temuannya untuk membeli makanan berbuka puasa.

Baca Juga :  Elegi Undangan Merah Jambu Bergambar Dirimu!                        

Belum sempat Usman mengumumkan uang temuannya melalui masjid, tiba-tiba seluruh kampung digegerkan oleh selebaran pengumuman yang ditempel di berbagai sudut kampung termasuk di masjid wakaf oleh staf kelurahan yang isinya berita kehilangan uang tunai senilai 100 juta. 

"Sayang tidak ada keterangan nama pemilik apalagi alamat pemiliknya, kecuali nomor telepon dan handphone yang bisa dihubungi tertera diselebaran tersebut",  gumam Usman begitu selesai membaca selebaran itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun