Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Teeter-Totter Wall, Jungkat-jungkit Pinky yang Menginspirasi Dunia

21 Januari 2021   21:16 Diperbarui: 25 Januari 2021   11:54 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jungkat-jungkit Teeter-Totter Wall | Sumber: AFP via bbc.co.uk

Seperti kita pahami, wahana permainan jungkat-jungkit harus dimainkan oleh dua orang atau lebih asal bisa mendapatkan keseimbangan beban antar kedua sisinya, sehingga bisa tercipta permainan jungkat-jungkit berupa gerakan naik turun secara bergantian diantara dua sisi yang saling berseberangan. 

Artinya, untuk bermain Teeter-Totter Wall minimal harus ada dua orang sepadan yang mau bermain, satu disisi wilayah Amerika Serikat dan satu orang lagi disisi wilayah Meksiko.

Seperti penjelasan diawal, untuk bermain jungkat-jungkit memerlukan koordinasi dan kerja sama antar dua pemain pada saat yang bersamaan, agar bisa membuat gerakan bermain naik-turun.

Maknanya, permainan ini bisa menjadi jembatan yang efektif untuk tetap menjalin interaksi yang hangat antar warga kedua negara yang dipisahkan oleh tembok pembatas, khususnya anak-anak.

Patroli Tentara Meksiko di Dekat Teeter-Totter Wall | theobjective.com 
Patroli Tentara Meksiko di Dekat Teeter-Totter Wall | theobjective.com 

Sepertinya memang bukan wujud fisik dari Teeter-Totter Wall yang menjadikannya jawara di ajang Beazley Designs of the Year 2020, tapi ide brilian Profesor Ronald Rael dan Profesor San Fratello membuat kreasi permainan jungkat-jungkit pinky di sela-sela pilar-pilar baja yang memisahkan dua negara, Amerika Serikat dan Meksiko yang kelak diberi nama Teeter-Totter Wall itulah yang dinilai mempunyai peran besar dalam menciptakan atmosfer perbatasan yang lebih nyaman dan aman, jauh dari kesan horor yang selama ini dipersepsikan oleh pemerintah Amerika Serikat, khususnya (mantan) Presiden Donal Trump.

Keberadaan Teeter-Totter Wall secara nyata menginspirasi warga dua negara untuk tetap menjalin komunikasi efektif, bermain dan berbahagia bersama melalui "jembatan" permainan jungkat-jungkit meskipun dibatasi tembok pemisah yang relatif sangat susah untuk dilewati. 

Inilah poin istimewa yang menjadi alasan utama pihak London Design Museum akhirnya mengganjar wahana Teeter-Totter Wall dengan penghargaan prestisius Beazley Designs of the Year untuk kategori Desain Transport terbaik 2020.


Kemungkinan ini diperkuat oleh pernyataan asisten kurator dari London Design Museum, Maria McLintock yang mengatakan penghargaan tahun ini terasa lebih relevan dari sebelumnya. "Dengan desain, mereka menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih sehat, bahkan menyerukan dan mengkritik sistem penindasan".

Terpisah, Tim Marlow, Kepala Eksekutif dan Direktur Design Museum mengungkapkan, "Sangat bangga melihat proyek yang serius dan menyenangkan keluar sebagai pemenang pengharaan ini. 

Kemenangan ini tetap menjadi pengingat inventif dan pedihnya tentang bagaimana manusia dapat mengatasi kekuatan yang berusaha memecah belah kita".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun