Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Akhirnya Charlie Chaplin Membawaku Terbang ke Switzerland van Java

14 November 2019   10:57 Diperbarui: 14 November 2019   15:45 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Charlie Chaplin (variety.com)

Alhamdulillah! Kalau sudah rezeki memang gak bakalan ketuker, kalau jodoh memang takan kemana!

Mendengar atau membaca nama Charlie Chaplin, pastilah benak kita tergiring kepada sosok yang identik dengan tingkah jenaka yang selalu perform dengan ciri khas unik berupa kumis unik mirip Hitler, jas longgar dan lusuh, memakai derby hat dan sepatu khas, serta membawa tongkat bambu fleksibel. Betul!?

Itulah The Tram, sosok fenomenal dengan tingkah dan gerak tubuh jenaka dalam film bisu yang pernah digandrunngi masyarakat dunia, termasuk di Indonesia era 1920-1940-an yang diperankan oleh Sir Charles Spencer Chaplin atau lebih kita kenal sebagai Charlie Chaplin.

Sebagai bukti, saat Charlie Chaplin 2 (dua) kali berkunjung ke Indonesia dan sempat singgah ke Garut pada tahun 1932 dan 1936, seperti dikisahkan oleh Franz Limiart pemerhati sejarah dan pelaku ekonomi kreatif di Garut yang mendapat warisan cerita dari ayahnya, Liem Boen San (1923- 1993). 

Di siang yang panas Liem Boen San kecil begitu penasaran melihat banyak orang berkumpul di Stasiun Garut Kota yang jaraknya 100 meter dari rumahnya, semuanya membicarakan Charlie Chaplin. 

Komedian film bisu itu akhirnya benar-benar muncul di Stasiun Garut Kota tanpa riasan kumis hitler-nya yang khas, juga topi derby hat kecil, jas sempit dan celana kedodoran cirikhasnya, tapi memakai jas dan berdasi rapi dengan topi layaknya mandor perkebunan. 

Lambaian tangan Chaplin disambut penggemarnya di Stasiun Garut Kota. Antusiasme warga baru reda saat Chaplin dibawa pergi menuju Hotel Grand Ngamplang. 

Charlie Chaplin di depan peron stasiun Garut, 1932 (naratasgaroet.net) 
Charlie Chaplin di depan peron stasiun Garut, 1932 (naratasgaroet.net) 
Wooooooow, Charlie Chaplin pernah ke Indonesia, ya!? 

Begitu kira-kira respon dari sebagian besar pembaca artikel saya yang berjudul "Merekonstruksi "Liburan" Charlie Chaplin di Garut Tahun 1932 dan 1936" yang tayang di Kompasiana pada pertengahan bulan Oktober yang lalu. 

Meskipun berita terkait 2 (dua) kali kunjungan  Charlie Chaplin ke Indonesia dan sempat singgah ke Garut pada tahun 1932 dan 1936 ini sebenarnya pernah menjadi buah bibir untuk kesekian kalinya di Indonesia, terakhir saat Presiden Joko Widodo di awal tahun yang lalu memposting cuitan terkait  Reaktivasi Jalur kereta api yang konon pernah dilewati Charlie Chaplin saat berlibur ke Garut, melalui akun Twitter-nya. Sepertinya berita ini masih saja menarik untuk di review lagi dan ternyata masih banyak juga masyarakat kita yang belum mengetahui fakta tersebut!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun