Kisah-kisah seram seperti ini bisa  terpelihara secara lestari, karena secara turun-temurun memang dijaga dengan cara "diturunkan"  oleh para orang tua kepada anak-anaknya, dengan harapan anak-anaknya "patuh dan betah" tinggal dirumah tidak keluyuran pada malam hari yang sangat tidak jelas maksudnya.
Biasanya, setelah salah satu  warga mengaku melihat bola api melayang di udara, maka warga sekampung atau setidaknya warga satu RT menggelar ritual tolak bala.Â
Menurut Tajuddin Noor Ganie, "Tolak bala sebenarnya solusi psikologis untuk menenangkan  warga kampung yang sedang cemas karena musibah  kebakaran yang terus terjadi layaknya bergiliran.
Semoga  semua musibah kebakaran baik karhutla maupun pemukiman di Kalimantan Selatan akan segera berakhir dan masyarakat bisa hidup normal kembali dan untuk para hantu api akan lebih baik jika kalian kembali saja ke habitat kalian ya...!
Semoga bermanfaat.