Tapi masyarakat Banjar mempunyai "kambing hitam" alias tersangka yang berbeda dengan tersangka kebakaran "normatif" yang disampaikan oleh berbagai pihak yang "berwajib" diatas.
Bukan korsleting listrik atau lupa mematikan kompor, lilin atau juga sumber api lainnya, tapi sosok hantu api!
Siapa itu Hantu Api?
Sejauh ini belum ada definisi, ilustrasi atau gambaran yang benar-benar bisa dipertanggung jawabkan terkait istilah hantu api (namanya juga hantu!...he...he...he).
Ketika saya coba untuk riset sederhana dengan menanyakan kepada Urang Banjar yang saya kenal, masing-masing mempunyai ilustrasi atau gambarannya masing-masing dan semuanya mengaku belum pernah melihatnya senďiri, kalaupun ada yang mengaku melihat sebagian besar juga tidak yakin bulat 100 persen itu hantu api.
Intinya, Urang Banjar meyakini ada sosok hantu api, yaitu sosok misterius yang sebagian besar diilustrasikan sebagai bola api yang berwarna kemerahan atau juga berwujud gelombang api yang bisa meloncat untuk "memilih" obyek yang akan terbakar.
Hantu api inilah yang diyakini oleh Urang Banjar, sebagai tersangka utama dari berbagai musibah kebakaran yang menghanguskan bumi Banjarmasin.
Hantu Api dan Mitos Banjar
Mengutip pernyataan budayawan Banjar yang juga Penulis Kamus Mitos Banjar, Tajuddin Noor Ganie dalam wawancara dengan radar banjarmasin menyatakan, beberapa mitologi hantu memang dipercaya ada dalam masyarakat Banjar, seperti takau, hantu api, buaya putih, dan yang paling tersohor adalah kuyang.
Dalam kajian Tajuddin Noor Ganie, masyarakat Banjar sangat kaya akan mitos, takhayul, dan legenda yang sebagian besar merupakan peninggalan era Banjar lawas atau lama sebelum Islam masuk, termasuk diantaranya hantu api.
Uniknya, meskipun Banjarmasin makin metropolis, bukan berarti kepercayaan masyarakatnya pada kuyang dan kawan-kawan sejenisnya ikut punah!