Selain aspek pasar yang jelas ada! Dari sisi destinasinya sendiri sudah sangat mendukung dan sangat layak untuk dijadikan sebagai destinasi wisata ekstem andalan Indonesia.
Pertama dari segi kalender atau jadwal acara. Untuk urusan ini, bahkan sudah sangat rapi dan teratur sejak awal, karena secara rutin pasti akan berlangsung tiap musim kemarau.
Kedua, dari segi lokasi. Kawasan atau lokasi destinasinya juga sudah bisa dipastikan, yaitu di sebagian Pulau Sumatera, terkhusus di Propinsi Riau dan di Pulau Kalimantan, kecuali Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, calon Ibu Kota Negara.
Ketiga, dari segi infrastruktur dan perlengkapan. Untuk urusan ini tidak perlu dipikirkan lagi, karena infrastruktur di kawasan yang teselimuti kabut asap ini semuanya sudah jadi.
Diiharapkan, dengan adanya destinasi wisata spesifik ini okupansi kamar hotel di daerah terdampak karhutla yang menurun drastis, bahkan banyak di antaranya yang harus gigit jari alias kosong melompong sama sekali tidak mendapat tamu, bisa kembali terangkat dan okupansi hotel akan kembali normal.
Keempat, mungkin ke depan hanya dibutuhkan semacam branding baru pada daerah-daerah yang dijadikan destinasi, misal masing-masing kota diminta membuat slogan-slogan menarik dan menantang terkait wisata ekstrem menjelajah selimut kabut asap. Contoh: "Banjarmasin Kota Ramah Asap, Surga Dunia lain yang Sebenarnya!"Â Keren kan?
Kelima, dari segi SDM atau Sumber Daya Manusia. Untuk urusan SDM sepertinya pemerintah harus memberdayakan masyarakat di masing-masing kota destinasi selimut kabut asap, baik untuk guide maupun tenaga lainnya karena selain warga setempat sepertinya sulit untuk merekrut tenaga dari luar daerah.
Selain itu, karena segmen utama jenis wisata ekstrem seperti ini adalah para wisatawan asing dari mancanegara, maka pemerintah harus membantu mengasah kemampuan berbahasa asing dari warga setempat agar bisa ikut berperan aktif dalam pariwisata.
Keenam, asuransi kesehatan. Wisata ekstrem inikan relatif berbahaya, jadi selain memerlukan perlengkapan memadai yang sesuai dengan standar kesehatan pemerintah juga harus menyediakan asuransi kesehatan bagi para wisatawan yang berkunjung!
Mudah-mudahan artikel ini dibaca Pak Arif Yahya Menteri Pariwisata, atau syukur-syukur Pak Jokowi Presiden kita juga ikut membaca...he...he...he. Pasti ide ini bisa segera terwujud!
Ada lagi?
Silakan tambahkan di kolom komentar jika para pembaca yang budiman masih menemukan ide-ide cemerlang terkait wisata kabut asap ini, agar ide dan inspirasi wisata ekstrem ini benar-benar bisa segera terwujud!