Basambang atau Basasambang merupakan  bahasa Banjar yang arti dan maknanya kurang lebih sama dengan ngabuburit.  Menurut budayawan Banjar yang juga Kompasianer Zulfaisal Putera,  basambang sama dengan ngabuburit, yaitu aktifitas yang telah menjadi "budaya" masyarakat muslim di pelosok Indonesia dalam mengisi waktu menjelang berbuka puasa di bulan suci Ramadhan.Â
Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini bila tidak ada agenda di luar rumah, waktu basambang saya di rumah hampir semuanya saya alokasikan untuk menyalurkan hobi saya mengutak-atik desain dan atau memproduksi kerajinan tangan hasil kreasi saya di workshop @pernikbanua, yaitu
"usaha kreatif sebagai ikhtiar yang saya bangun tidak hanya sebagai jalan untuk menjemput Rizky dari-Nya, tapi juga "jalur" ekspres untuk menyalurkan ide dan gagasan berkesenian rupa yang terus berdentuman di kepala sekaligus merawat "nafas" budaya yang sekiranya ada didalamnya"
Alhamdulillah, aktifitas basambang saya di ruang workshop @pernikbanua tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Berkat diskusi brilian dengan tim kreatif dari program acara Ragam Indonesia, Trans 7 yang beberapa hari sebelum puasa sempat mengambil gambar galeri dan area workshop @pernikbanua, termasuk aktifitas saya menyalurkan hobi berkarya di dalamnya, khusus di sore Ramadhan tahun ini saya coba basambang dengan cara  bersedekah ilmu. Saya membuka kelas gratis untuk mengajari anak-anak di sekitar rumah untuk belajar membuat ragam kerajinan dan mainan berbahan triplek, gratis!
Harapannya, dari pilot project tahun pertama yang bisa dibilang darurat dan dadakan ini, setidaknya anak-anak bisa diajak untuk berkreasi dengan cara yan fun mulai dari membangun ide, membuat desain, proses produksi dan terakhir selling atau menjual hasil kreasi. Dari tahapan-tahapan ini, progresnya diharapkan akan muncul talenta kreatif sekaligus mendorong jiwa entrepreneur anak-anak melalui proses yang menyenangkan. Syukur-syukur ada yang terinspirasi menjadikannya sebagai hobi.
Harapan kedepan, waktu basambang Ramadhan di sore hari bisa saya manfaatkan untuk sedekah ilmu yang lebih dahsyat lagi dengan mengundang berbagai elemen masyarakat, khususnya yang memang memerlukan "keterampilan khusus" seperti komunitas difabel, anak jalanan, pengangguran dan yang lainnya untuk ikut belajar membuat aneka kerajinan dari bahan triplek atau plywood. Jadi sambil menyelam, minum air udah gitu dapat ikan kerapu lagi... sedapnya pasti di dunia dan akhirat!