Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepenggal Kenangan dengan Si Raja KPR Indonesia

25 Februari 2019   09:32 Diperbarui: 25 Februari 2019   09:56 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku bukti setor angsuran KPR-BTN 2001-2010 (Foto : @kaekaha)

Saya membuat berbagai kreasi jam dinding, poster, miniatur mobil, kaligrafi, gantungan kunci, kotak pensil dan banyak lagi yang lainnya. Semua saya kerjakan sendiri! Mulai dari desain, produksi dan juga pemasarannya. Usaha ini masih saya geluti sampai saat ini, dengan bendera "Pernik Banua"


Saya benar-benar mensyukuri keputusan saya untuk mengikuti saran "belahan jiwa" saya, membeli rumah di Kota Sidoarjo dengan cara kredit melalui KPR-BTN, dengan cicilan sebesar Rp.500.000-an/bulan yang akhirnya lunas pada tahun 2010 yang lalu. Meskipun awalnya terasa agak  berat dan perlu perjuangan, ternyata "keputusan besar dan tergolong nekat" ini menjadi pintu  keberkahan yang tidak pernah saya duga-duga sebelumnya. 

Pertama, keputusan saya membeli rumah dengan fasilitas KPR-BTN sebelum menikah ini, diluar dugaan  mendapat apresiasi luar biasa dari orang tua dan calon mertua saya alias orang tua "si-belahan jiwa" saya. Bahkan, karenanya saya ditahbiskan sebagai pria  idaman calon mertua lho! He...he...he.... Siapa yang tidak bangga hayo!?

Kedua, ketika saya menikah dua tahun berikutnya, Alhamdulillah kondisi ekonomi semakin membaik seiring jabatan saya di kantor yang juga ikut naik. Uniknya, disaat ekonomi membaik tersebut cicilan KPR saya justeru semakin turun dan double berkahnya saat itu adalah sebagai pengantin baru, saya tidak lagi dipusingkan oleh urusan tempat tinggal dan ini yang terpenting, tidak harus tinggal di Pondok Mertua Indah. Jadinya,  saat itu every day is Honey moon-lah!  He...he...he...

Ketiga, sekarang rumah hasil kredit melalui KPR-BTN itu telah menjadi aset (tabungan) bagi keluarga saya dan yang paling menarik, nilai rumah itu sekarang sudah berlipat hampir 400%. 

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian! Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian! 

Bukti Setor angsuran secara kolektif melalui bendahara perusahaan (Foto : @kaekaha)
Bukti Setor angsuran secara kolektif melalui bendahara perusahaan (Foto : @kaekaha)
Dari sepenggal kronologi kenangan saya dengan Si-Raja KPR alias Bank Tabungan Negara diatas, tentu anda juga sepakat dengan saya! 

Bagaimana mungkin saya bisa melupakan BTN?

Untuk itu, sepertinya tidak berlebihan jika saya merasa perlu untuk  mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT yang telah menuliskan skenario besarnya yang begitu indah, mempertemukan saya dengan "belahan jiwa" saya, sosok dinamis nan mempesona yang mempertemukan saya dengan KPR-BTN. 

Khusus untuk BTN, selamat ulang tahun yang ke-69 ya! Semoga, kedepannya bisa menjadi sahabat terbaik bagi generasi digital dan milenial Indonesia!

Terima kasih untuk kesan pertamanya yang begitu menggoda! Kebersamaan kita selama 10 tahun yang penuh dengan dinamika, terbukti ikut mewarnai perjalanan hidup saya dalam upaya menata masa depan yang lebih baik dan yang pasti, mempunyai andil besar menjadikan saya sebagai kebanggaan orang tua serta idaman calon mertua! He...he...he... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun