Pemerintah akhirnya menaikkan harga dua jenis Pertalite, Bahan Bakar Minyak (BBM), menjadi Pertamax. Bagi masyarakat, ini jelas menjadi masalah baru yang bisa mengosongkan kantong.
Tapi jangan salah paham, ada banyak pertanyaan lain. Hal yang paling dekat dengan itu adalah lonjakan inflasi. Kenaikan harga BBM juga akan mempengaruhi beberapa harga lainnya seperti transportasi, logistik, pangan dan kebutuhan pokok selama 3-6 bulan ke depan.
Bank Indonesia (BI) akan merespon lonjakan inflasi dengan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan atau BI7-day reverse repurchase rate (BI7DRRR) Bank Indonesia sebesar 100 basis poin hingga mencapai 4,75% pada akhir tahun.
Di Buleleng, lonjakan kenaikan BBM sudah sangat jelas terlihat. Seperti yang terjadi hari ini Selasa (5/10/22), di Pertamina Banyuasri pukul 17.00 WITA. Lonjakan kenaikan BBM sangat terlihat jelas dengan banyaknya antrian pada bahan bakar jenis Pertalite dengan antrian mencapai 10 meter dari jarak SPBU/Pertamina.
I Wayan Kerta, salah satu pengendara kala itu menyampaikan keluh kesahnya akan kenaikan BBM yang terjadi.
"Saya anak kost, kalau terus naik begini BBM nanti saya yang ada tidak akan makan, malah habis uang untuk beli bensin, apalagi sampai ngantri Berjam jam gini" ujarnya.
Tentu, tak hanya Kerta yang mengeluh, sebagian warga lainnya juga berkeluh kesah akan kenaikan BBM yang terjadi.