Makanan Tradisional Simalungun
Dayok Na Binatur adalah makanan tradisional yang paling sering digunakan dalam acara adat dan ritus kehidupan. Secara harfiah Dayok artinya ayam dan Nabinatur artinya 'yang diatur'.Â
Jadi secara sederhana, Dayok Na Binatur berarti ayam yang dimasak dan disajikan secara teratur sejak pemotongan bagian tubuh ayam sampai kepada penghidangannya.
Secara filosofis, Dayok Na Binatur merupakan simbol doa, harapan, dan berkat wujud terima kasih serta rasa syukur. Diharapkan setiap yang menerima Dayok Na Binatur menemukan dan mengalami keteraturan dalam hidup.
Orang Simalungun patut berbangga, karena Dayok Nabinatur telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada tanggal 27 Oktober 2016.
Peralatan Tradisional Simalungun
Singgung adalah salah satu alat tradisional Simalungun yang dipakai di dapur, terbuat dari bambu dan berfungsi untuk menghantarkan udara yang dihembuskan ke arah bara api yang ada di tataring (tungku) hingga api pembakaran hidup.Â
Di beberapa kampung Simalungun, penggunaan Tataring, Singgung dan peralatan tradisional lainnya menjadi bagian dari kehidupan. Ada suatu makna terdalam bahwa leluhur Orang Simalungun belajar hidup selaras dengan alam.
Aksara Simalungun