Mohon tunggu...
Dani Febri
Dani Febri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis adalah mahasiswa aktif Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang

Yakinkan dengan iman Usahakan dengan ilmu Sampaikan dengan amal

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Dari Masalah untuk Kemudian Diselesaikan

27 September 2022   13:43 Diperbarui: 27 September 2022   13:58 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari masalah untuk kemudian diselesaikan

Hari itu semua terasa hancur, semua tekad dan ada berubah jadi bencana hati. Orang-orang sekitar termasuk kedua orang tua saya kaget. Ada apa? Pertanyaannya, ku ceritakan tiap detail demi detail dari akar sampai akhirnya berbuah entah manis atau pahit. Kuputuskan untuk melancong kesebuah kota. 

Berat, gundah, dan rasa sakit yang semakin nyata. Patah, patah, dan patah berubah jadi bahagia dan semangat untuk memulai hal baru. Ini sebuah kisah, mungkin sedikit kurang lega tapi pembaca pasti mendapatkan makna. Hanya ini yang bisa disampaikan penulis, semoga lara segera menjadi tawa untuk hati yang sedang berduka.

Rel kereta telah berbunyi, para karyawan Kereta Api Indonesia pun mulai melaksanakan tugasnya masing-masing. Oh iya, ini adalah awal ku merasakan perjalanan menggunakan kereta, dengan terpaksa ku tinggal kan motor tua yang selalu menemani disaat senang ataupun duka. Km diam disini, majikan satumu sedang tidak baik-baik saja. Perjalanan ku sebentar, jangan lupa doakan majikan satumu segera bisa duduk untuk agar bisa mengelilingi kota bersamanya.

Ku mulai mencari gerbong sesuai tiket pesanan ku, tapi bukan gerbong-gerbung untuk mencapai tujuan kekuasaan tentunya. Jujur, agak bingung tapi tekad yang bulat untuk segera meluncur ke salah satu kota sudah di bulatkan. Pepatah mengatakan "malu bertanya sesat dijalan" Beneran terjadi. 

Malu sedikit, tapi bodo amat. Bukanya hidup harus ada rasa malu. Akhirnya saya di pandu porter Kereta Api Indonesia. Masalah baru datang, ternyata si porter hanya mengantarkan sampai di pintu gerbong. Tidak ingin mengulangi malu yang kedua kalinya, aku langsung bertanya kepada salah satu penumpang dimana tempat duduk yang sesuai dengan tempat duduk saya.

Perjalanan diawali dengan berjalannya kereta dengan perlahan. Dalam hati ku pun berdoa semoga segala masalah cepat terselesaikan. Dari kejauhan hanya gelap yang ku lihat ketika kereta mulai berjalan dengan cepat. Tapi saya pernah mendengar kalau gelap itu tidak ada dalam hukum fisika, yang ada ketidak adanya cahaya.

Ternyata iya, mataku agak mendadak buram entah efek ngantuk atau kurangnya kopi untuk melakukan perjalanan. Disela-sela gelap ada sedikit cahaya yang kelihatan walaupun kecil tp tetap itu adalah cahaya. Sama hal nya dengan masalah, walaupun berat tapi pasti ada jalan keluarnya.

Ikhtiar dan doa tidak henti-hentinya ku layangkan. Tanpa sadar kelakuan saya hanya dikala ada masalah aku mengadu padanya. Sangat bejat diriku, tapi apalah daya. Saya diciptakan hanya sebagai manusia yang mempercayai nya. Dengan iman saya, saya menyerahkan bagaimana baiknya kepadanya. Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir.


Sempat tertidur karena badan sudah lelah dan jam menuju 12 malam. Hampir saja saya telat turun ke stasiun tujuan. Emang dasar, sangat ceroboh diriku ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun