Mohon tunggu...
Soultan Kabasaran
Soultan Kabasaran Mohon Tunggu... Auditor - Gelar adat

Andai dunia terlalu sempit, hati terlalu luas ntuk ditempati sendiri , banyak ruang yang DIA anugerahkan didalam sana tentu sangat cukup untuk berbagi. Hidup hanya sekali, Mari buat berarti.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Quick Count, Level of Confidence, dan Kutukan Leluhur

24 April 2019   12:45 Diperbarui: 24 April 2019   13:31 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Nyata sudah Pemilu selesai,
Tetapi  bangsa takjua damai,
Meskinya kita kembali  suai,
Dengan merekat segala urai.

Harus diakui bahwa peradaban demokrasi Indonesia masih rendah. Buktinya hampir seminggu paska pemungutan suara, relasi kita sebagai warga bangsa yang dalam masa-masa kampanye terbelah pada dua kubu dan memanas belum juga berakhir.

Ejek mengejek dan olok-olok antar sesama warga bangsa masih saja berlangsung. Bukankah seharusnya kedua belah pihak kembali rukun, sabar menunggu hasil hitung KPU dan riang gembira menyambut pemimpin terpilih dengan suara terbanyak tanpa lagi mempermasalahkan siapapun orangnya.

Salah dua penyebab berlanjutnya keadaan buruk tersebut adalah lamanya proses penghitungan suara oleh KPU dan dirilisnya hasil quick count (QC) ke publik.

Beberapa fakta seputar QC.
Pilkada DKI :
Pemilih +/- 7,2 juta
Jumlah TPS = 15.059
Titik sampling = 400 TPS
Size of sampling 2,66 persen dari TPS.

Pilpres :
Pemilih +/- 185 juta
Jumlah TPS = 810.329  
Titik sampling = 1200 s.d 3000 TPS
Size of sampling dibawah 0,5 persen dari TPS.

Mari kita simulasikan fakta di atas dengan contoh sederhana.

Ada satu gudang  apel terisi penuh sebanyak 7,2 juta buah yang  terdiri dari apel warna merah & apel warna hijau dan tersimpan dalam 15.059 TPS ( titik penyimpanan sejuk ).

Untuk mengetahui berapa jumlah yang tepat ( realitas ) dari masing-masing apel ( merah dan hijau ) tentu satu-satunya jalan adalah menghitungnya buah demi buah.

Namun sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, manusia menemukan ilmu statistik yang salah satu fungsi terapannya dapat digunakan untuk meramal sehingga suatu keadaan/realitas bisa diketahui secara lebih cepat.

Meski sifatnya ramalan atau prediksi namun tingkat akurasinya sangat tinggi sepanjang dilakukan secara jujur dan obyektif serta prosedur penelitiannya memenuhi kaidah-kaidah IP ( conditions of scientific term ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun