Mohon tunggu...
Kabar Bandung
Kabar Bandung Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengamat: Keberagaman, Pokok Pikiran Pidato Anies

18 Oktober 2017   09:31 Diperbarui: 18 Oktober 2017   09:37 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: rappler.com

Pelantikan Gubernur baru DKI Jakarta menyedot banyak perhatian, terlebih di ruang maya ramai komentar terkait pemilihan kata "pribumi" dan "kolonial", Anies Baswedan dianggap memprovokasi isu sensitif.Analis Politik Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah berbeda pendapat dengan linimasa, menurutnya pidato pengukuhan Anies Baswedan masih dalam koridor, terlebih janji politik Anies-Sandi semasa kampanye didominasi tema keberpihakan pada pribumi.

"Hemat saya konten pidato Anies Baswedan masih relevan dengan tema kampanyenya, kondisi ini justru mempertegas ia konsisten" terangnya.

Lebih lanjut, Doktor diplomasi politik ini menilai, pemilihan kata dalam pidato Anies menegaskan kepada siapa Anies berpihak, dan bisa jadi sebagai tanda Anies memerlukan dukungan publik atas upayanya menolak praktik kolonial.

"Kita harus melihat dari banyak sisi, terutama sisi baiknya, Anies ingin sampaikan bahwa ia bagian dari pribumi, selain itu ia memerlukan dukungan agar Jakarta tetap terjaga dari praktik kolonialis" lanjutnya.

Lebih jauh, Dedi Kurnia Syah menilai konteks pidato Anies Baswedan sesuai dengan kondisi Jakarta sebagai kota urban pluralis, untuk itu sosok dan pemikiran Anies Baswedan diperlukan.

"Tidak berlebihan bagi saya menilai pilihan diksi dan konten pidato Anies, sangat terasa bahwa Gubernur memahami keberagaman di Jakarta, bahkan konten pidato tersebut relevan dengan ruh ke-Indonesiaan" imbuhnya.

Ia melanjutkan, apa yang menjadi pokok persoalan dalam pudato Anies merupakan pengungkapan kesadarannya bahwa Jakarta merupakan wilayah multikultural, keberagaman dianggap sebagai ruh ibukota.

"Jelas keberagaman adalah pokok pikiran pidato Anies, ia menjelaskan dengan detail betapa berharganya ikatan kultural, kesukuan, dan primordialisme di Jakarta, Anies tetaplah Anies yang pandai memainkan diksi" tutupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun