Mohon tunggu...
Mirdayanti Amir
Mirdayanti Amir Mohon Tunggu... Guru - Mirdayanti

Seorang ibu, istri, guru dan kutu buku

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Langkok-Langkok, Tanpamu Aku Galau

1 Mei 2012   14:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:52 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masakan Indonesia terdiri dari bahan utama (kalau lauk-pauk biasanya mengandung protein dan bila sayur mayur mengandung vitamin dan mineral) ditambah dengan bahan pelengkapyang disebut bumbu. Pada masakan Minang bumbu yang sering dipakai adalah cabe, untuk goreng balado cabe digiling dengan bawang merah, saat cabe giling digoreng ditambah jeruk nipis atau tomat.Untuk masakan berkuah santan bumbu yang biasa dipakaiadalah cabe, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, sereh dan beberapa macam daun, seperti daun kunyit, daun salam, daun ruku-ruku, daun jeruk serta asam kandis.

Cabe, bawang merah,bawang putih biasanya dijual dengan ditimbang, mau beli 1 kg atau hanya 1 ons. Tetapi bumbu lain yang berbentuk rimpang (jahe, kunyit, lengkuas) atau berbentuk dedaunan hanya dibutuhkan sedikit, misalnya seujung jari kunyit atau selembar daun salam. Lagipula dedaunan itu bila tersimpan lama tidak segar lagi, dan aromanya berkurang. Nah, untuk kebutuhan bumbu yang hanya seujung jari atau selembar dedaunan itulah tujuan dijualnya langkok-langkok.

Jadi langkok-langkok itu (langkok=lengkap) adalah pelengkap masakan, hanya dibutuhkan sedikit, tapi penting. Apalah rasa masakan bila tak ada jahe, bila tak ada sereh atau daun kunyit. Di Padang, dan hampir semua pasar di Sumatera Barat langkok-langkok di jual dalam satuan kecil, tetapi memenuhi semua bahan untuk melengkapi masakan (terutama masakan Minang). Ketika saya pertama kali bisa belanja ke pasar (kelas 1 SMP) harga sebungkus langkok-langkok adalah Rp 50,- saat ini langkok-langkok umumnya dijual Rp 2000,- per bungkus, tapi saya berlangganan pada seorang nenek, yang harga langkok-langkoknya hanya Rp 1000,- memang agak kecil dibanding langkok-langkok penjual lain, tapi bagi kami yang hanya bertiga di rumah, langkok-langkok si nenek cukup untuk seminggu.

Nah, ini sebungkus langkok-langkok yang dijual si nenek...

Kalau dibuka isinya adalah ini..

13358824121407134949
13358824121407134949

Bagaimana bila persediaan langkok-langkok di rumah habis ? Jalan terdekat adalah minta ke tetangga, tapi bagaimana kalau kita biasanya masak setelah shalat Subuh, sementara tetangga mungkin belum bangun ? Saya pernah kehabisan jahe, saat itu belum lagi jam 5.30 pagi, tidak sopan bila saya menegtuk pintu tetangga hanya untuk bilang “minta jahe bu..” Jadilah saya galau di dapur saat itu. Mau tukar menu sudah terlambat, karena semua persiapan sudah siap kecuali si jahe, akhirnya tetap menjalankan rencana awal, minus si jahe, yang kebutuhannya hanya seujung jari,bisa ditebak rasa masakannya agak gimanaa gitu. Jadi, langkok-langkok itu memang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tapi penting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun