Mohon tunggu...
Juni Wati Sri Rizki
Juni Wati Sri Rizki Mohon Tunggu... Dosen - Pembina Gerakan MULIA (Muslimah Peduli Alam)

Ibu rumah tangga yang gemar berimajinasi, berdiksi, dan menginspirasi; pencinta seni yang selalu merindukan harmoni dan senantiasa mengharapkan rida Ilahi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

KPU Training KPPS Gak Sih?

17 April 2019   20:30 Diperbarui: 18 April 2019   23:25 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

"Tunggu dulu", kata seorang petugas KPPS  menghentikan langkahku yang akan segera meninggalkan TPS, sambil mengelap sisa tinta yang masih menetes di jari klingking kiriku.

  "Kenapa?", tanyaku heran

"Ini kan TPS 008, kenapa ke sini nyoblosnya?", sang petugas menunjuk formulir A5 milikku dengan percaya diri dan tanpa merasa bersalah.

Aku yang awalnya datang ke TPS dengan langkah ringan, terpaksa harus meninggalkan TPS dengan perasaan kesal

"Loh, itu kan ada keterangannya. Sudah pindah dari TPS 008 Ujung Padang ke TPS 004 Sihitang", aku mulai berang. Beberapa petugas TPS lainnya berupaya menjelaskan kepada temannya tersebut tentang perpindahan TPS ku.

"Itu sudah ditulis di situ", seorang petugas membenarkan ucapanku. Sadar bahwa aku mulai kesal. Sebab, hal ini tergambar jelas dari nada suaraku yang mulai tinggi dan mimik wajah tanpa senyum. Kondisi cuaca yang panas serta suara adzan Dzuhur yang tengah berkumandang sepertinya membuat mereka paham bahwa memang sudah sepantasnya aku dibolehkan meninggalkan TPS.

Sayangnya, ia tetap ngotot, memintaku untuk menunggu. Katanya, mau nelpon dulu

"Telpon apa?" tanyaku dan suamiku, yang juga satu TPS denganku, namun berbeda jam mencoblosnya. Aku baru bisa mencoblos sesudah pukul 12 siang, karena aku berada di DPTb, sedangkan suamiku di DPT, sehingga bisa mencoblos lebih awal. Padahal seharusnya aku juga boleh. Ketentuan baru boleh mencoblos sesudah pukul 12 siang harusnya hanya berlaku bagi DPK.

Aku terpaksa masuk DPTb karena sebelumnya tidak terdaftar. Hal itu aku ketahui dari beberapa kali pengecekan online di laman KPU. Namaku tidak ada dalam DPT. 

Setelah dilaporkan ke KPU Kota Padangsidimpuan pada 10 maret 2019 lalu barulah diketahui bahwa aku sudah terdaftar di DPT 008 Kelurahan Ujung Padang, alamat tempat tinggal kami sebelumnya. Ini sungguh aneh. Toh kami sudah pindah alamat ke Kelurahan Sihitang, alamat tempat tinggal kami sekarang, sejak Januari 2014 lalu. Kami sudah memiliki KK Kelurahan Sihitang sejak 26 Oktober 2016. 

Kami pun sudah memiliki e-KTP dengan alamat tempat tinggal Kelurahan Sihitang sejak 14 September 2017. Artinya, seharusnya data diriku sudah dimutakhirkan. Lebih anehnya lagi, suamiku yang jelas-jelas satu KK denganku dan juga mendapatkan e-KTP di saat yang sama denganku, terdaftar di DPT Kelurahan Sihitang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun