Mohon tunggu...
Jovin VerenMarfella
Jovin VerenMarfella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

42321010081 - Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Komunikasi (Martin Buber)

24 September 2022   21:41 Diperbarui: 24 September 2022   22:04 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fineartamerica.com/art/martin+buber

Nama : Jovin Veren Marfella

NIM : 42321010081

Universitas Mercu Buana

Dosen : Apollo, Prof.Dr,M.Si.Ak

Komunikasi merupakan bagian yang berarti dalam kehidupan, hal ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia selaku makhluk sosial, dengan berkomunikasilah manusia dapat berhubungan baik satu sama lain. Komunikasi memiliki konsep yang luas dan pada artikel kali ini saya ingin membahas pemikiran komunikasi menurut Martin Buber.

Latar belakang singkat Martin Buber

Martin Buber seorang filsafat yang lahir pada tanggal 8 Februari 1878 di Wina. Sejak umur 3 tahun, Martin Buber dibesarkan oleh kakek dan neneknya di Lemberg Galicia, Polandia dikarenakan kedua orang tua Martin yang telah bercerai. Selama masa mudanya dia telah berkenalan dengan khasidisme (aliran mistik Yahudi yang tumbuh di Eropa timur dalam abad ke- 18). Buber akan menulis banyak mengenai aliran mistik ini dikemudian hari, dengan demikian ia dapat memperkenalkan khasidisme di Jerman dan segala dunia Barat. Martin Buber melanjutkan pendidikannya untuk mempelajari filfasat dan sejarah seni di Universitas Wina dan melanjutkan pendidikannya di Leipzig dan Zurich.

Penelitian Martin Buber

Martin Buber melakukan penelitian dengan etika dialogisnya. Dasar dari penelitian pemikiran Martin Buber terhadap studi komunikasi adalah bagaimana Martin Buber dapat merekomendasikan filosofi yang berbalik arah dan dapat diengarkan sebagai tuntunan utama untuk displin diri pribadi. Sebagai seorang peneliti komunikasi, ia mempelajari ketersediaan atau kesiapan seseorang dalam menghadapi perbedaan dan kejutan dalam relasi atau hubungan maupun secara pribadi, organisasi, politik atau budaya. 

Setiap manusia hidup dalam hubungan atau relasi, dengan berbagai macam bentuk relasi. Lingkup relasi manusia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu yang pertama adalah hidup bersama dengan alam, menurut Martin Buber pada lingkup ini merupakan "dibawah wilayah bahasa", yang kedua hidup bersama dengan manusia lain, pada lingkup ini terlihat jelas bahwa lingkup ini termasuk dalam wilayah bahasa. Dan yang ketiga adalah hidup bersama dengan makhluk spiritual (spiritual beings), dalam lingkup ini tidak memiliki bahasa. Yang menarik dari ketiga lingkup tersebut adalah hidup bersama dengan manusia lain, karena disanalah bahasa dapat dipergunakan secara sempurna sehingga menciptakan sebuah percakapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun