Mohon tunggu...
Juwaybo
Juwaybo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kelompok Egianus Kogoya Pembantai Sadis yang Ingin Gagalkan Pembangunan di Papua

6 Desember 2018   12:31 Diperbarui: 6 Desember 2018   12:41 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata wilayah Nduga pimpinan Egianus Kogoya kembali melakukan aksi teror yang kesekian kalinya, Egianus Kogoya sudah memiliki catatan rapor merah oleh aparat kepolisian dan TNI atas kasus penembakan dan penculikan.

Penembakan pesawat Twin Otter PK-RYU milik maskapai penerbangan Trigana Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Tiga warga sipil, termasuk seorang anak, tewas. Adapun pilot Kapten menderita luka-luka akibat terkena serpihan peluru di bagian punggung.

Penyekapan serta pemerkosaan terhadap 15 guru dan tenaga medis pada awal Oktober lalu di Kecamatan Mependuma, Kabupaten Nduga, Papua. menyerang pos TNI Mbua Kabupaten Nduga Akibat penyerangan tersebut, satu anggota TNI dari Yonif 755 dilaporkan tewas.

Serta  pembantaian 31 pekerja pembangunan jembatan trans Papua yang jelas jelas untuk kemajuan daerah papua agar tidak terisolir.

Kelompok ini sudah sering melakukan aksi teror kepada masyarakat. tujuan mereka adalah memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  

Kasus pembantaian KKSB di Distrik Yigi, Nduga ramai dibincangkan media local dan nasional. Namun tidak banyak yang mengetahui bahwa ulah ini merupakan aksi KKSB yang sudah direncanakan.

KKSB menyerang warga sipil tak berdosa. Kali ini korbannya adalah para pekerja jembatan, dilaporkan sementara 31 orang tewas. Tindakan KKSB ini sangat biadab.

Kelompok dan Aktivis yang selalu berteriak tentang HAM masih saja mengatakan bahwa tindakan ini adalah kriminal biasa, bukan maker dan bukan pelanggaran HAM, walaupun sudah jelas hal ini dilakukan pada perayaan 1 Desember yang mereka anggap hari ulang tahun kemerdekaan dan sudah terencana.

Berbeda jika aparat penegak hukum TNI-Polri menginjak kaki masyarakat, langsung di ramaikan keseluruh penjuru dunia sebagai pelanggaran HAM dan dituntut untuk memberikan referendum.

Sumber yang dekat dengan anggota kelompok Egianus Kogoya mengatakan bahwa kelompok ini yang melakukan pembantaian tersebut. Ini sesuai dengan tujuan kelompok dan organisasi lainnya yang mendukung untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua.

Upaya kelompok Egianus Kogoya ini sejalan dengan kelompok politik yang memperjuangkan melalui lobi-lobi di luar negeri seperti Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan UMLWP (United Movement Liberation for West Papua).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun