Mohon tunggu...
Febriana K.P
Febriana K.P Mohon Tunggu... Guru - Guru

A book lovers, interested of Philosophy and Psychology, Bakes and Cooks sometimes, a potterhead

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia dan Makna Hidup

23 November 2012   02:16 Diperbarui: 4 April 2017   18:14 4311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sepanjang sejarah hidup manusia, pertanyaan tentang makna hidup akan terus bergulir. Siapa saya? Apa yang saya cari? Untuk apa saya ada? Beberapa abad yang lalu para filsuf telah merumuskan berbagai teori mengenai pencarian makna hidup manusia tetapi tidak ada satupun yang memiliki jawaban pasti terhadap pertanyaan tersebut.

MAKNA HIDUP DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT EKSISTENSIALISME

Filsafat eksistensialisme terkenal dengan teori yang menyangkut eksistensi(keberadaan) mendahului essensi (isi). Bahwa keberadaan atau adanya sesuatu hal akan mendahului makna didalamnya .para filsuf eksistensialisme meyakini bahwa pembentukan manusia tercipta karena adanya wadah /eksistensi (bentuk fisik manusia) yang kemudian melahirkan dan mengembangkan pemikiran sehingga terbentuk Jiwa / essensi (isi).

Dalam pandangan eksistensialisme makna akan tercipta melalui pemikiran yang dimunculkan oleh sistem tubuh manusia secara fisik tersebut. sehingga pendefinisian-pendefinisian yang dilakukan oleh manusia akan melahirkan makna-makna dalam lingkungan dan dunia sekitarnya.

Pencarian makna manusia dipelajari dalam eksistensialisme, yang menyatakan tentang adakah tuhan dan fungsi tuhan serta hubungatgnya dengan manusia. Namun filsuftak mampu menemukan atau mendefinisikan hubungan Tuhan dan manusia dalam kaitan makna hidup. Ini menjadikan mereka tak memilih untuk mempercayai adanya Tuhan.

Albert Camus adalah salah satu Filsuf eksistensialisme yang menjabarkan teori absurditas tentang makna hidupmenjabarkan Bahwa hidup seseorang haruslah absurd. Dalam hal ini hidup seseorang yang mampu “melampaui” (walking through) masalah untuk menjadi diri yang autentik. Diri yang autentik adalah diri yang sesungguhnya, diri yang mampu menemukan makna hidupnya.Upaya melampaui itu dengan cara menjadi “pemberontak” terhadap hal-hal yang selama ini menghalangi individu menjadi diri yang auntentik. Menjadi kreatif sebagai upaya meraih makna diri.Menyingkap selubung atau tabir yang ada dalam diri individu. Menjadi pemberontak dalam hidup artinya menjadi berani untuk menerima dan menghadapi masalah yang ada. Seringkali, istilah pemberontak disalah artikan sebagai pelanggaran norma-norma.

MAKNA HIDUP DALAM PERSPEKTIF AGAMA

Dalam agama ketundukan yang Absolut pada Tuhan merupakan sebuah kewajiban. Karena Tuhan adalah Causa Prima. Penyebab dari segala akibat. Sebagai sumber Utama yang menciptakan langit, Bumi dan isinya.Tidak ada yang Tahu dengan pasti atas Penciptaan Manusia Oleh Tuhan untuk turun kebumi. Islam, menyatakan bahwa Manusia diwajibkan untuk beribadah kepadaNya sebagai bentuk kepatuhan. Seluruh jalan hidup manusia telah dituliskan Tuhan dalam Lahul Mahfudz (Kitab yang menuliskan seluruh jalan kehidupan manusia) dimana manusia telah memiliki jalan hidup masing-masing. Sehingga manusia sebagai makhlukNya haruslah mentaati semua perintah yang telah Tuhan perintahkan. Perintah yang dikitabkan dalam al-Quran telah ada sejak awal penciptaan Manusia. Semua aturan hidup manusia telah tertulis dengan jelas didalamnya.

Manusia sebagai makhluk yang mampu berpikir untuk mempelajarinya dan menghayatinyakemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam islam Upaya-upayamenghayati, mendalami dan menerapkan ajaran perintahnya untuk mencapai makna hidup disebut sebagai ikhtiar Dalam ikhtiar itu sendiri terdapat beberapa indicator yang dapat mendukung tercapainya sebuah makna hidup yaitu sabar  dan menerima. Menerima sebagai bentuk siap menghadapi apa yang iaada (yang dihadapi). Pada akhirnya, Ikhlas sebagai puncak dari sabar dan menrima.

Pencarian makna hidup manusia (kesejatian manusia) dimulai dari seberapa jauh ia mampu mendalami dan mengejawantahkan perintah-perintah Tuhan. Upaya-upaya tersebut akan menumbuhkan Hubungan transenden manusia dengan Tuhan yang amat dekat dan melahirkan berbagai kesadaran-kesadaran akan makna hidup. Makna hidup yang ditemukan melalui pentingnya menerima dengan kepasrahan dan ketundukan semata hanya kepada Allah (Tauhid). serta meyakini muhammad sebagai utusanNya.

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang agamis. Ini terbukti, ketika dalam sebuah keadaan seburuk-buruknya perilaku dan pemikiran manusia yang menyangkal keberadaan Tuhan, akan senantiasa tetap menyebut Nama Tuhan. Oh My God. Sebuah ungkapan naluriah yang dikeluarkan oleh manusia yang membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Real.

Manusia tak akan pernah lepas dari pemikiran terhadap pencarian kekuatan yang paling tinggi dan paling berkuasa atas apa yang ada dilangit dan bumi. Ada kekuatan lain yang tidak bisa dijangkau dengan nalar manusia yang terbatas. Setiap kali manusia kehilangan arah tujuannya, cenderung untuk mencari tahu sumber dan akar utama permasalahannya untuk mencari sebuah pemecahan. Pada akhirnya,  dari lubuk hatinya akan kembali kepadapenciptaNya, Tuhan. Allah swt.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun