Mohon tunggu...
Juru Martani
Juru Martani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@jurumartani.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ahok Pandai, Tapi Tidak Pandai-pandai

27 Februari 2015   04:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:26 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Orang hidup, apalagi jadi pejabat publik, pandai saja tidak cukup. Musti pandai-pandai membawa diri... Sebagai Gubernur, Ahok musti banyak belajar tentang cara berkomunikasi yang baik dengan lembaga lain dan semua elemen masyarakat. Meski apa yang dilakukannya benar, dia akan terasing dari komunitasnya..."


Sebait kata diatas, baru saja saya tulis di wall akun Facebook saya. Saya sesungguhnya agak terpaksa menulis kalimat itu. Sebab sejujurnya, saya secara pribadi merasa salut dengan kejujuran dan keberanian Ahok dalam memimpin Ibukota negara kita. Tapi untuk sekadar ingin meluapkan perasaan yang menggumpal dihati, dan ingin agar semuanya menjadi lebih baik lagi, biarlah tulisan itu dibaca oleh teman-teman saya.

Sebagai manusia yang hidup bersama dengan manusia yang lain, tentu diperlukan kemampuan untuk bersosialisasi, apalagi Ahok kini telah menjadi seorang Gubernur paling elit se Indonesia Raya. Keberadaan Ahok sangat diharapkan untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan yang ditinggalkan oleh Jokowi, yaitu mewujudkian Jakarta Baru yang benar-benar baru.

Maksud kata 'baru' tentu punya misi untuk memperbaiki tatanan di lingkungan Pemerintah Propinsi DKI menjadi lebih baik. Termasuk pengambilan kebijakan oleh Pemerintah Daerah yang selama ini ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat ibukota, terutama demi menuntaskan segudang permasalahan yang telah menumpuk bertahun-tahun dan tak pernah terselesaikan.

Tak perlu lagi kita jabarkan satu-persatu aneka persoalan yang ada tersebut, sebab seolah itu hanya sekadar membuat hati gemas. Bagaimana tidak, apa yang telah diupayakan oleh Pemerintah DKI hingga kini, belum menunjukkan hasil yang cukup significan.

Kita semua tahu, Ahok bukan berasal dari keluarga miskin. Bahkan Ahok pernah menjadi pengusaha yang cukup ternama di daerahnya Bangka Belitung. Semisal tidak menjadi Gubernurpun, dia tetap saja jadi orang kaya. Oleh sebab itu seperti yang kita saksikan melalui tayangan televisi maupun YouTube, Ahok senantiasa bersikap tegas bahwa dia terjun di dunia Politik dan Birokrasi sama sekali bukan untuk mencari kekayaan. Dia bekerja semata-mata untuk kepentingan masyarakat. Sampai disini, Ahok seolah tampil sebagai Icon pejabat yang boleh ditiru oleh pejabat lainnya terutama sikapnya yang tegas dan berani melawan segala bentuk penyelewengan.

Ahok sama sekali tak takut kepada siapapun sebab memang niatnya yang keras untuk membangun kota Jakarta dengan cara yang bersih dan profesional. Jangankan turun jabatan, bahkan mati saat bertugaspun dianggapnya sebagai keberuntungan.

Pada satu sisi, Ahok patut mendapatkan acungan jempol. Namun ada sisi lain, mungkin Ahok kurang memiliki kemampuan untuk mengelolanya, yaitu pada sisi non teknis, komunikasi antar lembaga dan bersosialisasi dengan warganya.

Ahok mungkin berpendapat bahwa untuk membenahi segala persoalan di bumi Jakarta ini bisa diselesaikan dengan mengangkat bendera kebenaran dan logika diatas ranah konstitusi. Namun apa yang ada di lapangan, ternyata tak semudah seperti yang dibayangkannya.

Tampil marah-marah dimuka umum adalah menu hariannya. Jangankan kepada anak buahnya sendiri, dengan warga yang seharusnya dilindungi, Ahok malah berani menantang berkelahi !

Tentu kita semua tahu dan bolehlah kita sepakat bahwa Ahok punya itikad yang baik dan bertindak benar untuk meluruskan yang selama ini bengkok dan membersihkan semuanya yang masih tampak kotor. Namun Ahok mungkin sedikit terlupa, bahwa untuk memperoleh efektifitas terhadap upaya melakukan pembenahan diperlukan cara dan metode yang persuasif, bukan dengan marah-marah dan mempermalukan semua pihak dimuka umum. Ahok seolah ingin menyatakan bahwa dirinya adalah manusia yang paling bersih yang pernah ada dimuka bumi, dan semua orang wajib mencontohnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun