Mohon tunggu...
Royke Kumowal
Royke Kumowal Mohon Tunggu... profesional -

Lulusan Sarjana S1 yang sedang melanjutkan studi S2 di Apollos Jakarta.\r\n\r\nAktif di Kompasiana dan menyukai dunia jurnalistik.\r\n\r\nPernah bekerja sebagai Reporter/ wartawan di PurnamaNews dan seorang citizen journalist.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Friend is Yakuza ! (5)

19 Juli 2013   00:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:20 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi yang indah ketika semua diawali dengan sinar pagi yang cerah, kicauan burung-burung gereja yang indah serta sinar matahari pagi yang hangat yang menembus cakrawala untuk memberi kehangatan bagi manusia di pagi hari dan sukacita, beda halnya yang terjadi pada T-Rex.

Dengan posisi bersandar pada tiang telpon sambil memasukkan tangannya ke saku almameternya, T-Rex terlihat menunggu seseorang yang akan melewati di jalan di mana dia bersandar.

Jalanan pada saat itu terlihat sepi. Tampak dari jauh Ayumi sedang berjalan sendirian untuk pergi sekolah. Ayumi dengan santai dan cueknya melewati T-Rex tanpa berkata apa-apa dengan mata menatap lurus ke depan.

Dan T-Rex yang tadi bersandar dengan punggungnya di tiang telpon sambil memasukkan tangannya di saku celana dengan mata menatap ke bawah tiba-tiba berbicara kepada Ayumi.

“Tunggu!” Kata T-Rex yang setelah itu mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Ayumi.

Ayumi pun berhenti tanpa menoleh sedikit pun ke arahnya. Matanya hanya menatap tajam ke depan  tanpa mengucapkan sepatah kata pun..

“Siapa loe sebenarnya?” Tanya T-Rex yang mulai berjalan mendekati Ayumi lalu berhenti dan berdiri 3 meter tepat dibelakangnya.

Ayumi yang tadi berhenti berjalan kembali meneruskan perjalanannya lagi tanpa menoleh sedikit pun kepada T-Rex.

“Setan! Berhenti loe ato gw harus pake cara kasar ngomong sama loe!” Teriak T-Rex penuh kemarahan karena omongannya tidak digubrisnya sama sekali.

“Woi Setan, cari mati loe ya?” Teriaknya lagi sambil berjalan cepat mendekati Ayumi untuk mencegatnya lalu berdiri tepat di depan Ayumi.

Ayumi pun menghentikan langkahnya Dan menatap tajam ke arah mata T-Rex. Sehingga membuat T-Rex pun sedikit terkejut dengan tatapan tajam dari gadis cantik yang ada di depannya itu.

“Gw ga ada masalah sama loe. Jadi gw harap, loe jangan cari masalah di depan gw!” Ancam Ayumi kepada T-Rex.

“Siapa loe sebenarnya? Gw tahu perkelahian kemarin berhenti itu karena loe. Gw tahu TRIAT kemarin pun ketakutan disaat ngeliat loe. Ada urusan apa loe ikut campur dengan urusan gw? Jawab T-Rex mengubris ancaman Ayumi kepadanya dengan tatapan tajam juga mengarah kepada Ayumi.

“Loe masih hidup sampe sekarang, harusnya loe bersyukur. Loe tuh hanya anak ingusan yang ga tahu siapa dan apa yang lagi loe hadapi. Karena mental anak muda seperti loe inilah lah banyak anak-anak ingusan kaya loe mati konyol dan hilang masa depan. Loe pikir dengan jalan berkelahi dan ditakuti banyak orang itu membuat loe menjadi laki-laki sejati? Bull shit semuanya. Loe punya jalan yang loe pilih secara bebas di depan loe, entah itu baik atau jahat. Tapi setiap jalan yang loe pilih itu ada ganjaran yang bakalan siap loe  terima. Kalo loe dapat kesempatan kedua untuk bisa hidup, harusnya loe mengerti jalan mana yang harus loe pilih, bukannya terus tenggelam di jalan yang lama dan berpikir itu adalah takdir hidup loe selagi loe hidup. Yang menentukan masa depan loe menjadi lebih baik adalah diri loe sendiri, bukan orang lain.” Jelas Ayumi kepada T-Rex.

Lalu Ayumi melanjutkan perjalanannya dengan berjalan menghindar dari depan T-Rex tanpa menghiraukan T-Rex yang masih berdiam diri dengan tatapan kosongnya seperti sedang membayangkan sesuatu

Ketika T-Rex tersadar dari bayangannya, ia membalikkan badannya serta berteriak kepada Ayumi.

“Dasar setan loe, beraninya loe ceramahin gw!” Teriaknya dengan penuh kemarahan sambil berlari mengejar Ayumi dengan kepalan tangan kanan yang siap dilayangkan ke arah Ayumi.

Ayumi pun menyadari bahwa T-Rex sedang berlari ke arahnya, lalu Ayumi menoleh ke belakang dan ternyata dugaannya itu benar. Ayumi melihat T-Rex yang sedang berlari ke arahnya dengan kepalan tangan kanan di samping mukanya sendiri yang siap dihantamkan kepadanya.

“Dasar bodoh” Ejek Ayumi dengan suara pelan.

Lalu Ayumi membalikkan badannya untuk menangkis pukulan T-Rex dengan cepat setelah itu memukul tepat di ulu hati T-Rex dengan keras sebanyak satu kali pukulan telak sehingga membuat T-Rex terdiam kesakitan sampai pada akhirnya berlutut di depan Ayumi sambil memegang ulu hatinya yang kesakitan.

“Dasar bego. Sudah gw bilang setiap pilihan yang loe pilih punya ganjaran yang bakalan loe dapat atas pilihan loe! Jangan merasa diri loe lebih hebat dari siapa pun, ingatlah bahwa di atas langit masih ada langit yang lain lagi.” Kata Ayumi dengan tegas sambil melihat ke arah T-Rex.

Lalu Ayumi pun menolong T-Rex berdiri dengan memegang tangan kanannya lalu meletakkannya pada bahu kirinya. Kini mereka berdua berjalan bersama-sama menuju sekolah mereka dengan T-Rex di topang oleh bahu Ayumi. Sesampainya di sekolah, suasana sekolah ternyata sudah sepi. bel masuk sudah berbunyi 10 menit yang lalu dan mereka terlambat untuk masuk sekolah. Setelah masuk di pintu gerbang Ayumi pun berpisah dengan T-Rex, dan T-Rex berjalan sendiri dengan sedikit membungkuk karena masih terasa sakit di ulu hatinya. Sedangkan Ayumi berjalan sendiri menuju kelasnya dengan santai dan cuek lalu meminta izin untuk masuk kelas kepada Pak Santoso karena terlambat.

bersambung......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun