Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Review Film Tanah Surga.. Katanya: Potret Nasionalisme di Perbatasan

25 Agustus 2012   07:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:20 11848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_208609" align="aligncenter" width="300" caption="Tanah Surga...Katanya (Kredit Foto www.21cineplex.com)"][/caption]

JudulFilm:Tanah Surga Katanya

Sutradara:Herwin Novianto

Bintang:Osa Aji Santoso, Fuad Idris, Ence Bagus, Ringgo Agus Rahman, Astri Nurdin

Rated:**** (Excellent)

Bukan lautan hanya kolam susu katanya/Tapi kata kakekku hanya orang kaya yang minum susu/Tiada badai tiada topan yang kau temui/ kain dan jala cukup menghidupimu/Tapi kata kakekku ikannya diambil negara asing/ ikan dan udang menghampiri dirimu..katanya/Tapi kata kakekku ssh..ada udang di balik batu/Orang bilang tanah kita tanah surga..katanya/Tapi kata dokter Intel yang punya surge hanya pejabat-pejabat…

Puisi yang dibacakanSalman (Osa Aji Santoso) menghentakdi tengah seremoni kunjungan para pejabat di sebuah desa terpencil di Kalimantan Barat dekat perbatasan Malaysia. Wajah pejabat (yang diperankan oleh Deddy Mizwar )begitu gusar namun berupaya menyembunyikan ketersinggungannya. Puisi itu adalah pesan film besutan Herwin Noviantodan diproduserioleh Deddy Mizwar bersama Gatot Brajamusti.

Intinya negara tidak saja gagal menjamin kebutuhan dasar masyarakat, tapi juga lalai membangun identitas kolektif bernama bangsa di daerah perbatasan. Hidup di perbatasan Indonesia Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Konflik indetitas pun terjadi. Haris (Ence Bagus) duda beranak dua berupaya mengajak kedua anaknya Salman dan Salina (Tissa Biani Azahra) dan ayahnya Hasyim (Fuad Idris) untuk pindah ke Malaysia yang di matanya adalah surga.Di sana dia mengklaim sudah punya kedai bahkan sudah menikahi seorang wanita Malaysia. Namun Hasyim mantan sukarelawan Indonesia yang terlibat dalam konfrontasi Indonesia-Malaysia 1960-ansilam menampik mentah-mentah.

Mengapa tidak sekalian kau pindahkan kuburan ibu dan istrimu?Cetus Hasyim dengan berang berang. Bagi dia Indonesia tetap surga sekalipun Haris membantahnya dan bilang surga adalah milik Jakarta. Akhirnya hanya salina yang ikut ayahnya.Salmanmemilih tinggal bersama kakeknya.

Tokoh lain dalam film ini adalah Astuti (Astri Nurdin)seorang guru yang ditempatkan di desa itu mendapatkan kenyataan sekolah yang tidak layak. Sebuah ruangan dibagi dua dengan sekat menjadi kelas tiga dan kelas empat SD.Yang paling menyedihkan bukan hanya bangunan yang lantai jebol, tetapi sebagain besar anak-anak tidak tahubendera Merah Putih seperti apa.

Anwar (Ringgo Agus) juga begitu. Dokter yang emngabdi di desa terpencil ini bingung penduduk lebih mengenal ringgit, ketika dia diminta mengajar anak-anak mendapatkan bahwamereka tidak tahu lagu Indonesia Raya dan lebih kenal Kolam Susu-nya Koes Plus.Ternyata sekolah satu-satunya itu pernah vakum selama setahun.Dokter Anwar juga menyadari untuk ke rumah sakit butuh waktu dan biaya tinggi dengan perahu ketiak ia hendak membawa Hasyim ke rumah sakit.

[caption id="attachment_208610" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu adegan Tanah Surga...Katanya (Kredit Foto Database.blogspot)"]

13458802681024118494
13458802681024118494
[/caption]

Tanah Surga…Katanya lebih tepat sebuah film fiksi dengan pendekatan dokumenter.Banyak adegan yang menyentuh bagi mereka yang punya hati untuk bangsa ini.Saya tersentuh ketika Slman berkeras menebus bendera Merah Putih yang dipakai kain pembungkus barangseoarng penduduk pribumi di kawasan Mayasia dengan kain sarung.Bendera itu kemudian di bawahnya sambil berlari ke negerinyadiiringi lagu Tanah Air-nya Ibu Sud.Adegan ini mengingatkan saya pada ending film besutan Deddy Mizwar juga Alangkah Lucu-nya Negeri ini yang juga menggunakan lagu ini.

Tanah Surga …Katanya saratmenggambarkan pandangan nasionalisme ala Deddy Mizwar.Adegan ketika Hasyim berdiri tegak ketika bendera Merah Putih dikerek diiringi lagu Indonesia Raya mengingatkan saya pada adegan ketika Naga Bonar tetap tegak meski tubuhnya mau limbung ketika bendera ditegakan dalam film Naga Bonar Jadi 2. Sama-sama menyuarakan kecintaan terhadap bangsa dan negri ini.Herwin mengadopsi adegan itu tampaknya.

Ada bumbu romantis tetapi tidak berlebihan antara Anwar dan Astuti. Cukup lewat pemberian sebotol shampoo dan pujian terhadap rambut Astuti yang panjangoleh dokter itu.

Namun adegan yang paling dahsyat ialah ketika Haris bersorak-sorakbersama ratusan warga Malyasia menyaksikan kesebesalan itu menekuk Squad Garuda, di seberang sana Hasyim menhembuskan nafasnya terakhir dalam perjalanan yang sulit ke rumah sakit dengan perahu di antar Anwar, Salman dan Astuti.Sementara Salina menggambar Haris, dia, Salman dan Kakeknya berdiri tegak dengan bendera Merah Putih di depansebuah rumah.

Dalam keadaan apa pun jangan kehilangan kecintaan pada negeri ini.Salina tetap mencintai Indonesia.

Tanah Surga…Katanya sebuah film yang bagus. Dari segi acting bagus. Salut untuk peran naturalOsa Aji santoso, serta Ence Bagus.Tentunya juga Fuad Idris sebagai Hasyim.Saya film ini kira termasuk salah satu Film Indonesia yang terbaik pada 2012 ini.Sayangnya dari jumlah penonton, dari empat film Indonesia yang disajikan menyambut hari lebaran, film initidak terlalu banyak dilirik.

Irvan Sjafari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun