Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Humanis Religius dalam Ummi Aminah

8 Januari 2012   11:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:10 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_162267" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Judul Film : Ummi Aminah

Sutradara : Aditya Gumay

Bintang : Nani Wijaya, Rasyid Karim, Paramitha Rusady, Gatot Brajamusti, Yessy Gusman, Revalina S. Temat, Ruben Onsu, ZeeZee Syahab

Rated : ***

Perempuan tua itu baru saja menyelesaikan shalatnya. Ia menengok anaknya bernama Zidan (Ruben Onsu) datang beringsut ke pangkuannya sambil menangis dan berkata. “Zidan itu dari kecil kayak anak perempuan. Zidan tidak mau seperti ini. Tetapi mengapa Zidan pulang ke rumah diterima ayah seperti berhadapan dengan tembok.” Aminah Sang Ibu (Nani Wijaya) hanya memeluk anaknya itu dengan sabar pertanda dia menerima keadaan anaknya itu dengan ikhlas. Namun kalimat berikut yang keluar anaknya yang menjadi pemilik sebuah salon itu membuatnya terhenyak.

Tak lama kemudian Zarika (Paramitha Rusady) anak yang lain datang tergopoh-gopoh menghadap Umi Aminah. Wajahnya pucat ketika ibunya itu berang bukan kepalang mendengar anaknya itu disbeut dalam berita di BlackBerry Messenger, Twitter dan Facebook sebagai perebut suami orang. “Buat apa kamu punya pendidikan tinggi tetapi iman kamu miskin. Lekas pergi ke rumah perempuan itu dan minta maaf. Umi tidak ridho dunia dan akherat!” Suaranya menggelegar.

Zulaika pun bersujud di kaki ibunya dan meratap. “Ummi cabut kata-kata itu!” Pendidikan gemilang dan karir yang cemerlang bagi perempuan yang sejak kecil mengalami pendidikan agama yang kuat gemetar mendengar kata-kata tidak ridho dari seorang ibu.

Dua adegan berturut-turut dari film Ummi Aminah ini membuat saya bak naik roller coaster menelusuri emosi seorang ustadzah yang digambarkah terkenal karena ceramahnya menyejukan hati bisa begitu sabar dan menjadi begitu tinggi tensi kemarahannya karena begitu kuatnya dia berpegang jalan agama. Adegan selanjutnya saya diajak menelusuri bagaimana ibu berusia 68 tahun itu menghadapi permasalahan keluarganya satu demi satu sebagai manusia biasa. Apakah ia bisa konsisten sesuai yang ia ucapkan. Tentunya berbeda kalau saja Aminah hanya ibu rumah tangga biasa.

Ummi Aminah diceritakan dalam film yang disutradarai oleh Aditya Gumay ini sebagai ustadzah yang memiliki ribuan jamaah setia. Ke mana pun ia ceramah, masjid selalu penuh. Dia digambarkan tak pernah meminta bayaran. Pendeknya dia adalah penceramah agama idola. Ummi dikaruniai dua anak Umar (Gatot Brajamusti) beristrikan Risma (Yessy Gusman). Aisyah (Cahya Kamila), anak kedua Ummi, seorang ibu rumah tangga yang bersuamikan Hasan (Budi Chaerul)

Dari suami keduanya Abah (Rasyid Karim), Ummi memiliki lima anak: Zarika (Paramitha Rusadi), Zainal (Ali Zainal), Zubaidah (Genta Windi), Zidan (Ruben Onsu) dan Ziah (Zee Zee Shahab). Zarika, seorang wanita karir sukses namun karena usianya yang makin tinggi, belum punya jodoh dia khawatir. Suatu hal yang lazim di era post modern ini. Namun karena Zarika hidup dalam keluarga yang nilai agamanya kuat belum berjodoh adalah suatu masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun