Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bandung 1960 | Pembubaran Masyumi-PSI, dan Peristiwa Lainnya

18 Juni 2017   12:13 Diperbarui: 18 Juni 2017   12:30 5440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Maukar yang jatuh di Leles (kredit foto Majalah Angkasa online)

Sejak Januari 1960 ketegangan politik pasca Dekrit Presiden makin memuncak.  Adanya pengumuman bahwa Presiden sudah mendengarkan Makamah Agung dapat melarang atau membubarkan partai-partai yang pemimpinnya ikut serta melakukan pemberontakan sedangkan partai tidak dengan resmi melakukan pernyataan penyesalan (Pikiran Rakjat, 13 Januari 1960). Isyaratnya jelas partai yang dimaksud ialah Partai Masyumi dan PSI.

Kedua,adanya rencana pembentukan DPR Gotong Royong untuk menggantikan DPR yang telah dipilih dalam Pemilu membuat pemerintah menghadapi oposisi yang lain lagi.

Politisi IPKI HJ Princen adalah penentang pembentukan DPR Gotong Royong. Menurut Princen sistem penunjukkan yang dilakukan Soekarno untuk menentukan siapa yang duduk bertentangan dengan demokrasi. Pembentukan DPR GR hanya akan menguntungkan golongan tertentu. Dia menuding   UUD 1945 tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya (Pikiran Rakjat, 8 April 1960) .

Atas prakarsa Masyumi dan PSI, didukung oleh IPKI, beberapa anggota dari NU, Partai Kristen Indonesia dan Partai Katolik membentuk Liga Demokrasi. Resminya Liga Demokrasi dibentuk pada 24 Maret 1960. Liga Demokrasi pada awalnya dibentuk sebagai protes terhadap pembubaran DPR hasil pilihan rakyat.  

Prakasra itu juga didukung oleh Bung Hatta dalam artikelnya “Demokrasi Kita” dan untuk pertama kalinya, Hatta menyebutnya Soekarno sebagai diktator.  Bila sebelumnya kritikan melalui surat pribadi, maka untuk pertama kalinya Bung Hatta mengkritik Bung Karno secara terbuka. Pembentukan Liga Demokrasi ini dilakukan ketika Bung karno berada di luar negeri.  Setelah Bung Karno menunjukkan sikap anti terhadap liga.  (Alam, 2003, 285. Maarif, 1996, halaman 61-62).

Hanya dalam satu bulan Liga Demokrasi dibentuk di berapa daerah oleh aktivis partai yang sama. Liga Demokrasi Jawa Barat dibentuk pada  28 April 1960 diketuai oleh Djaja Rahmat (Masyumi), didukung  oleh Gatot Mangkupraja (Pancasila), dr. Siregar (Parkindo), KH Djawari (NU), Afifah (PSI), Baharmus (PSI), Ahmad (IPKI), Sule (IPKI).  Para pendiri Liga Demokrasi Jawa Barat sebelumnya telah menyusun apa yang disebut sebagai Piagam Sukajadi.

Djaja Rachmat menyebutkan:

Piagam Sukadjadi telah bersifat ideologis yaitu anti komunis. Yang bergabung dengan Piagam Sukadjadi otomatis akan menjambut lahirnja Liga Demokrasi Jawa Barat (Pikiran Rakjat, 29 April 1960).   

Hanya PNI yang belum menentukan sikap.

Sudah bisa diprediksi pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1960, Presiden Soekarno mengumumkan setelah mendengar pendapat dari Makamah Agung,  ia memerintahkan pembubaran Partai Masyumi dan PSI. Jika satu bulan sesudah perintah Masyumi dan PSI belum dibubarkan, maka Masyumi dan PSI dinyatakan partai terlarang (Pikiran Rakjat, 18 Agustus 1960).

Ketua Umum Masyumi Prawito Mangkusasmito lebih memilih “mengalah” daripada konfrontatif dengan Presiden.  Dengan surat pernyataan, yang ia tandatangani pada Presiden RI  pada 13 September 1960 partai ini menyatakan diri bubar (Pikiran Rakjat, 15 September 1960). Kurang dari seminggu kemudian Gubernur Jawa barat memberhentikan 20 anggota DPRD Jawa Barat dari Masyumi dan PSI (Pikiran Rakjat, 21 September 1960).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun