Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Jungle Book, Ajarkan Harmonisasi Manusia dengan Satwa Liar

18 Mei 2025   22:42 Diperbarui: 19 Mei 2025   09:51 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan dalam The Jungle Book 1967 Sumber Foto: https://www.pluggedin.com/movie-reviews/jungle-book-1967/

"Betapa kecilnya! Betapa polosnya! Betapa beraninya!" kata Ibu Serigala dengan lembut menatap bayi serigala itu. Dia  mendorong jalan di antara anak-anak serigala untuk mendekati kulit yang hangat. "Ahai! Dia sedang makan bersama yang lain. Jadi ini adalah anak serigala milik manusia. Nah, apakah pernah ada serigala yang bisa membanggakan anak serigala milik manusia di antara anak-anaknya?" ( dalam Cerpen "The Mowgli Brother" dalam "The Jungle Boook", halaman 11)

Ibu serigala langsung jatuh hati pada bayi  manusia yang ditemukan kawanan itu  dekat sarang mereka merayap tanpa rasa takut di antara anak-anak serigala.  Bahkan dia ikut makan daging bersama anak-anak serigala.  

Demikian pembukaan cerita dari kumpulan cerpen karya novelis Inggris Rudyard Kipling bertajuk  The Jungle Book aslinya dirilis 1894, idenya seorang anak yang dipelihara oleh serigala dengan setting rimba di India.

Waktu saya kecil versi film animasinya" The Jungle Book" langsung membuat saya jatuh hati (saya menonton diajak orangtua era 1970-an, namun  film ini sudah dirilis oleh Disney pada 1967.

Perbedaannya Mowgli sang bayi manusia ditemukan oleh Bagheera, seekor macan kumbang  kemudian memberikannya pada  kawanan serigala. Disney membuat metafora bahwa dasarnya induk serigala punya naluri keibuan memutuskan untuk menjadikan anggota keluarga, Ayahnya yang memimpin kawanan serigala setuju. 

Bagheera tahu bahwa di tengah kawanan serigala anak manusia itu akan selamat dari ancaman predator lainnya yaitu seekor harimau bernama Shere Khan.  Yang saya tangkap bayi itu berada di hutan,  karena kecelakaan perahu di sungai dan dia dalam keranjang.

Nah, dalam  karyanya,  Rudyard Kipling disebutkan sebetulnya  hukum Rimba, yang tidak pernah membenarkan suatu pembunuhan manusia tanpa alasan, melarang setiap binatang memakan manusia kecuali saat ia membunuh satwa itu. Kalau itu dilanggar maka satwa yang membunuh manusia dibuang.

Namun alasan sebenarnya satwa itu tahu manusia akan membalas kematian manusia lain dengan senjata mematikan dan membuat penghuni hutan yang tidak ada sangkut pautnya dengan satwa buas yang menyerang manusia.

Yang menarik Kipling melihat alasan yang diberikan satwa buas, manusia adalah mahluk hidup paling lemah dan paling tidak berdaya, hingga tidak boleh disentuh.

Dalam novel diperlihatkan kawanan serigala melindungi Mowgli dari anacaman Shere Khan dan siap bertarung melindungi sarangnya. Dalam hukum rimba harimau tidak diperbolehkan masuk ke dalam area satwa buas lainnya dan Mowgli pun bebas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun