Penyelundupan burung menambah masalah degradasi keanekaragaman hayati di Lombok, yang juga mulai terusik dengan pembangunan pariwisata.Â
Pulau Lombok adalah pulau yang kaya akan keanekaragaman hayati, terutama burung. Tidak mengherankan karena Lombok memiliki Taman Wisata Hutan Kerandangan, Hutan Mangrove Gerupuk, Lombok Tengah dan Gunung Rinjani sendiri yang menjadi ikon pulau itu. Rinjani misalnya, mempunyai Celepuk (Otus jolanodea), termasuk keluarga burung hantu terkecil di dunia.
Selain itu Pulau Lombok dianugerahi pulau-pulau kecil dalam bahasa lokal yang disebut gili yang sebagian menjadi habitat puluhan spesies burung.Â
Fungsionaris Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Endang Tri Wahyuni mengatakan burung-burung endemik Pulau Lombok, di antaranya adalah Kacamata laut (Zoosterops chloris), Isap-madu australia (Lichmera indistincta), Â Bondol kepala- pucat (Lonchura pallida), Bondol jawa (Lonchura leucogatroides), Cinenen jawa (Orthotomus sepium)
"Tempat habitat mereka bukan hanya kawasan konservasi, kawasan hutan lain seperti hutan lindung bahkan di luar kawasan hutan seperti kebun dan ladang," ujar Endang ketika saya hubungi 4 Februari 2025.
Namun sayang seribu sayang, kekayaan pulau ini akan burung yang bisa jadi daya tarik wisata, rupanya menarik banyak pihak untuk meraup cuan dengan menyelundupkannya.
Pada awal Februari 2025 Tim Gabungan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur dan Seksi KSDA V Banyuwangi menyergap sebuah truk fuso dari Lombok menuju Malang dan Pasuruan. Â Truk ternyata memuat 6.860 ekor burung, di antaranya Manyar Jambul dan Pipit Zebra.
Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan menyampaikan pengemasannya sembrono dalam 134 boks tanpa dukungan ventilasi yang layak yang berimbas pada kematian 579 ekor burung. Â Tim gabungan kemudian mengkarantina burung itu sebelum dikembalikan ke habitatnya di Lombok. Â
Penyelundupan dengan menggunakan truk ini menandakan modus operandi sudah berubah dari menggunakan bus antar provinsi agar bisa terhindar dari deteksi petugas.
Baca: Kominfo Banyuwangi Ribuan Burung Liar Diselematkan di Banyuwangi  dan  KSDAE Menlhk  Alarm Perdagangan Satwa  Â