Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan Manuk Dadali (8, Rayuan Maut Siren)

5 Mei 2022   22:52 Diperbarui: 5 Mei 2022   22:54 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Foto: Irvan Sjafari

Delapan-----Rayuan Maut Siren

Raya, Letnan Robin, Kapten Daud, Cynthia, Ciciek, serta Sono, bersama enam anak buah Kapten Daud duduk di jok panjang pesawat tempur  VGC dengan tangan terikat. Aurora  duduk berhadapan dengan mereka bersama enam belas anak-anak remaja. 

Sementara Kapten Raymond dan delapan prajuritnya mengawasi dengan mata tajam, duduk mengapit para remaja di jok yang lebih panjang itu.   Empat prajurit VGC  lainnya duduk di antara selasar dengan senjata paser yang dibidikan pada Raya dan kawan-kawannya,  

Dua perwira lagi duduk di ruangan pesawat itu, dia dipanggil Vaandrig Swart Haijes tampak masih muda, tinggi 180 sentimeter dan bermabut pirang dan satu lagi Kapten Hinne hanya 163 sentimeter jauh di bawah Swart.

"Overste memerintahkan kita mengikat para tawanan termasuk para remaja itu. Ada perempuan remaja di sebelah, bisa buat hiburan," kata Swart Haijes dengan genit dalam Bahasa Belanda.

Dia tidak tahu, sesuatu yang kasat mata ikut hadir di pesawat itu: Hyang. Dia menterjemahkan omongan orang-orang berbahasa Belanda itu kepada Raya dan kawan-kawan.

"Kita aman kawan. Hyang ada di sini.  Dia bilang kita hanya harus meloloskan Aurora. Oh, Ciciek T3 dan N154 juga menyusup di sini," bisik Raya.

"Preet! " Ciciek cekikan.

"Ha, perempuan, nanti kalian lebih cekikan lagi!" seru Swart, sambil menunjukan gerakan melecehkan.

Mujitaba  dan tangan kanannya Tumegung Endranata, diikuti Overste Vermeulen dan Teguh Sumarto memasuki ruangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun