Wali Kota Bandung Oded M Danial meninggal dunia saat akan melaksanakan salat Jumat di Masjid Mujahidin, Kota Bandung, 10 Desember 2021. Â Oded sempat diboyong ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Jalan Banteng, Kota Bandung.
Direktur Utama Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Bandung Kautsar Boesoirie mengatakan saat tiba di rumah sakit, Mang Oded dalam kondisi meninggal.
Mang Oded lahir di Tasikmalaya, 15 November 1962 Â memperoleh pendidikan terakhir S1 Administrasi Publik di Universitas Pasundan, Kota Bandung. Â Saya mengetahui kiprahnya ketika Wakil Wali Kota mendampingi Ridwan Kamil.
Tidak heran, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terpukul atas meninggalnya Wali Kota Bandung Oded M Danial. Â Pria yang karib disapa Kang Emil ini terlihat menangis saat berdoa setelah menyalatkan jenazah Oded di Pendopo Bandung. Tampak mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga hadir.
"Kami 5 tahun bersama dalam suka duka membangun Bandung, sungguh saya bersaksi atas kesalehan dan kemuliaan ahlak almarhum. Teladan kami semua," ujar Kang Emil.
Sebelum terjun ke dunia politik, Mang Oded menghabiskan waktunya berkarier di Industri Pesawat Terbang Nasional/IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia/PT DI) selama 16 tahun, sejak 1983 hingga 1999.
Mang Oded  terjun ke dunia politik pada 2004 dengan bergabung ke partai PKS. Ia ingin melebarkan sayap di dunia politik sembari terus berdakwah. Pada tahun yang sama, Mang Oded langsung terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bandung dua periode, yakni periode 2004-2008 hingga 2008-2013.
Dua Catatan untuk Masa Kepemimpinan Mang Oded
Ada beberapa program kerja dari  Oded M Danial ketika memimpin Bandung yang sebetulnya sebangun ketika dia menjadi wakilnya Ridwan Kamil, yaitu berbasis kreativitas, sesuai dengan jati diri kota Bandung dan saya nilai tepat dijalankan di Kota Bandung.
Di antaranya Buruan SAE (Sehat, Alami dan Ekonomis), sebuah program urban farming terintegrasi yang digalakan oleh dinas pangan dan pertanian  kota Bandung, yang ditujukan untuk menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan yang ada di kota Bandung. melalui pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada dengan berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri.
Sejak kali pertama digiatkan pada 2020 silam, hingga September 2021 sudah ada 234 lokasi Buruan SAE yang tersebar di seluruh kelurahan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui DKPP hanya memberikan stimulan kepada 100 kelompok tani. Sedangkan 134 lainnya merupakan inisiatif masyarakat yang tertarik mereplikasi Buruan SAE.
