Kenangan dan Catatan untuk HUT Bandung ke-211

 

Bandung adalah kota yang romantis bagi saya. Ketika masih kanak-kanak hingga remaja saya dan adik-adik dibawa kedua orangtua melewatkan masa liburan ke Kota Bandung kira-kira era 1970-an dan awal 1980-am  Kami biasanya menginap di rumah kakak ibu di kawasan Cicendo, Bandung. 

Di halaman depan rumah itu terdapat tanaman bunga sakura yang merah muda, melati, mawar dan aneka tanaman hias yang membuat saya percaya bahwa Bandung setidaknya hingga waktu saya kanak-kanak dan remaja. Ketika berjalan-jalan di kota Bandung kerap melewati sentra bunga segar di sekitar Wastu Kencana.

Sejarah keberadaan bunga jauh sebelum itu.  Jan Visser seorang penulis wisata mas ahIndia Belanda menulis dalam majalah "Mooi Bandoeng", pada 2 Agustus 1933,

"Bandung tempat Anda bertemu rumah-rumah yang elok, kaya dengan bunga-bunga, di antara jalan-jalan yang besar. Anda seperti bertemu sebuah kota dalam mimpi. Bandung adalah tempat di mana Anda menikmati toko-toko indah Anda pada malam hari yang cemerlang. Bandung di mana dingin menerpa dan menempatkan malu pada wajah yang pucat layu."

Sementara April 1952 Pemerintah Kotamadya Bandung mengelar sebuah event yang disebut Bandung Kota Kembang yang pernah saya tulis di Kompasiana.

"Warga Bandung yang masa itu terkenal sebagai warga kota yang suka pelesir menyaksikan pameran bunga yang diadakan di Restoran Naga Mas. Bunga-bunga ini didatangkan dari Cisarua, Cipanas dan Sidanglaya. Namun ada juga yang dipamerkan toko-toko bunga yang ada di kota Bandung hingga bunga milik warga kota yang menanam bunga di perkarangannya."

Seorang kompasianer Masrie dalam tulisan di Kompasiana mengungkapkan kenangan masa kecilnya pada 1960-an ketika tinggal di Bandung.

"Udara Bandung saat itu masih amat sejuk, bunga-bunga mawarnya berwarna sangat cerah dan ukurannya besar-besar. Bunga indah yang marak menghiasi banyak pekarangan lainnya adalah gerbera dan bunga kana".

Susu Segar