Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perang Padri: Adu Benteng di Ranah Minang (2)

15 Mei 2021   21:39 Diperbarui: 15 Mei 2021   21:54 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertempuran di Bukit Koriri-- www.nederlandsekrijgsmacht.nl

Pada 28 November 1833, serangan mendadak dilakukan dan pasukan Belanda berhasil menerobos kepungan pasukan Padri . Meskipu demikian tentara Padri merebut benteng itu dan membebaskan wilayah sekitarnya. Di antara korban serangan Padri terdapat Letnan Dua Infanteri  G. Popje yang tewas pada 30 November 1833.

Van den Bosch sekarang menggantikan Komisaris Elout dengan Van Sevenhoven dan mengangkat Superior Bauer sebagai komandan militer. 

Van den Bosch berangkat ke Belanda dan memerintahkan Jenderal Riesz untuk mengatur lebih lanjut langkah-langkah militer yang akan diambil dengan berkonsultasi dengan residen.

bonjol-609fdce4d541df4ca316f302.jpg
bonjol-609fdce4d541df4ca316f302.jpg
Pada sisi lain Belanda kembali menggunakan startegi ambil nafas karena mengalami terus menerus kegagalan di bidang militer.  Belanda menjalankan taktik diplomasi mengajak berunding. Pada 25 Oktober 1833 lahirlah plakat panjang. 

Isi  Plakat Panjang itu menyatakan, tidak akan mencampuri urusan nagari Minangkabau dan tidak akan memungut pajak terhadap masyarakat Minangkabau. 

Penghulu atau pemimpin nagari di Minangkabau akan diangkat menjadi wakil pemerintah Belanda dengan imbalan gaji dari Pemerintah Hindia Belanda.

Masyarakat Minang diminta untuk memperluas penanaman  kopi. Plakat Panjang menimbulkan kesan yang mendalam bagi  sebagian masyarakat Minangkabau sehingga mereka terus mempercayai isi dokumen tersebut.

Serangan rakyat Minang untuk sementara berkurang. Secara umum periode Januari hingga Oktober 1833 boleh dikatakan menempatkan Kaum Padri-Kaum Adat berada dalam posisi unggul.   

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun